Wednesday, April 1, 2009

Keajaiban Doa Mama

Salam hangat buat Pembaca Artikelku…..

Kali ini saya menulis sebuah artikel berdasarkan pengalaman pribadi yang saya alami,,,dan artikel ini selalu mengingatkanku untuk selalu berbakti, taat, dan patuh kepada sosok seorang ibu yang saya panggil namanya MAMA….

Kegagalan….

bukanlah sebuah akhir dari sebuah harapan. Tetapi kumpulan pengalaman yang dapat dijadikan cambuk kuat untuk dapat mendorong kita menggapai harapan yang lebih baik lagi dibandingkan harapan yang kita inginkan sebelumnya.

Terkadang apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan bahkan berarah terbalik dengan yang kita mau. Berdasarkan pengalaman pribadi yang saya alami, sungguh sangat menyakitkan merasakan hal tersebut. Betapa tidak, harapan yang selama ini kita inginkan ternyata tidak sesuai harapan sehingga hanya tangisan dan penyesalan yang saya rasakan. Akan tetapi hal tersebut menjadi cambuk kuat bagi saya untuk dapat meraihnya kembali bahkan meraih yang lebih baik lagi.

Banyak pengalaman pribadi yang saya peroleh dengan kegagalan yang saya alami karena saya adalah manusia yang kerap kali mengalami kegagalan dalam hidup, entah itu kegagalan meraih prestasi, persahabatan, cita-cita, dan cinta. Mungkin kegagalan yang kerap kali terjadi dalam hidup saya adalah kegagalan dalam persahabatan dan percintaan.

Namun kali ini saya telah menulis artikel dari pengalaman sejak saya duduk dibangku kelas tiga SD dan saya beri judul artikel saya ini adalah

KEAJAIBAN KARENA KESABARAN DAN DOA MAMA

Sejak duduk bangku TK, saya adalah salah satu siswa yang belum bisa membaca dan sangat sulit untuk menghitung, bahkan sampai duduk bangku SD kelas 1 dan kelas 2 saya belum bisa membaca padahal 85% teman sekelas saya sudah bisa membaca. Yah, kata mama, wali kelas sering menyindir saya karena belum bisa membaca padahal saya sudah masuk bangku TK yang seharusnya sudah mampu untuk membaca. Hal ini membuat papa dan mama malu tetapi mereka selalu tegar dan sering melatih saya untuk dapat belajar dirumah dan memaksakan untuk belajar membaca, tapi alhasil saya belum bisa lancar untuk membaca dan menghafal perkalian, bahkan saya sering menangis jika tidak bisa membaca saat papa atau mama mengajari saya di Rumah. Tapi, Alhamdulillah entah bagaimana caranya saya bisa naik kelas dua dan juga bisa naik kelas tiga walaupun saat itu saya belum lancar membaca dan menghitung padahal aturan sekolah siswa kelas satu yang belum bisa membaca tidak bisa naik kelas.

Waktu duduk di bangku kelas tiga SD, saya terkena penyakit Tipes yang harus dirawat di Rumah Sakit dengan waktu yang lama, dan berganti-ganti ruangan sampai akhirnya yang hanya teringat saya sudah berada di Ruangan ICU padahal sebelumnya saya ingat saya dirawat ditempat yang banyak orang. Yah,,, setelah mendengar cerita mama, ternyata saya baru melewati masa krisis selama 1 minggu dan sempat sekarat (tubuh saya mati kaku setengah badan dari kaki sampai ke pinggang). Alhamdulillah dengan doa keluarga, teman, dan guru-guru yang datang menjenguk saya serta kesabaran mama Allah SWT masih memanjangkan umurku. Saat itu saya dirawat di Ruangan ICU selama satu minggu dengan perawatan khusus/intensif yang dijaga oleh 2 orang suster yang sangat baik dan 1 dokter ahli anak yang sangat terkenal di Kota Bitung-Mando. Saat saya sakit, papa tidak berada dan tidak melihat kondisiku karena papa sedang dipanggil dari Dinas untuk berangkat ke Tokyo_Jepang untuk magang. Sehingga saya hanya dirawat penuh oleh mama dan oma. Sampai akhirnya dokter mengijinkan saya pulang dan istirahat di Rumah. Saat keluar dari Rumah Sakit, banyak para suster dan penjaga ruangan rumah sakit yang menyapa mama dan memberikan ciuman sayang kepada saya. Saat itu saya heran kenapa bisa mereka seakrab itu sama mama dan kenapa mereka begitu sayang kepada saya? Ternyata,,,kata mama saya adalah pasien yang paling lama dirawat saat itu sehingga mereka sangat akrab dengan mama dan juga mereka menyanyangiku karena saya adalah pasien yang sangat beruntung bisa selamat dari penyakit tipes yang kalo boleh dikata saat itu saya mengalami tipes yang sudah sangat parah karena sudah mati setengah.

Sesampai diRumah,ternyata seluruh keluarga dari manado dan tetangga yang datang menanti saya pulang setelah sekian lama diRawat Di Rumah Sakit. Dan Alhamdulillah sepulang dari rumah sakit justru berat badan saya bertambah, karena dirawat dengan baik oleh mama.

Keajaiban terjadi setelah keluar dari ruangan ICU dan beristirahat tiga hari dirumah, saya meminta mama untuk segera masuk sekolah karena saya takut jadi siswa yang bodoh karena sudah lama tidak belajar. Pertama masuk sekolah setelah sakit, mama bilang bahwa mama akan mengantar dan menunggu saya sampai pulang karena takut dengan kondisi badan saya yang masih lemas. Saat pembelajaran dimulai untuk hari pertama masuk sekolah dari perawatan yang cukup lama, ternyata terjadi keajaiban yang tidak disangka-sangka, saya bisa dan lancar membaca sebuah kalimat bahkan paragraph dan sebuah wacana pendek, tidak itu saja saya bahkan dengan lancar bisa menghitung dan bahkan dapat menghafal perkalian dalam waktu yang singkat. Saat itu, guru yang mengajariku sangat tersentak kaget dengan perkembangan pesat yang saya alami, guru yang dulu pernah melemparkan sepatunya dimukaku dan mengeluarkan kata-kata kasar karena saya belum bisa membaca dan menghitung seperti teman-teman yang lain saat itu terkejut. Tidak itu juga, Saat itu mama yang selalu menjagaku dan mengawasiku ketika belajar di Sekolah dan berdiri diluar kelas terharu melihat perkembangan pesat yang terjadi, padahal saat dirawat diRumah Sakit dan diRumah saya tidak pernah membaca melainkan hanya terbaring tidur dan bahkan tiga hari tidak sadarkan diri dan selama itu saya hanya beristirahat dan menjalani pengobatan dengan dokter khusus. Saat mama menceritakan hal ini air mata mamapun mengalir . Ya, Allah apakah ini yang dinamakan keajaiban. Dengan kesabaran mama yang mengajariku belajar selama ini tidak sia-sia, kesabaran mama yang merawatku sendirian di Rumah Sakit tanpa seorang suami kurang lebih tiga minggu dengan menyaksikan anak satu-satunya perempuan dirawat dan terbaring tidak sadarkan diri bahkan tiga jam telah mati kaku setengah badan. Kesabaran mama sangat membawa berkah pada diriku. Bahkan kesabaran mama yang selalu mengantarku kesekolah jam 7 pagi dan selalu menungguku didepan kelas sambil menunggu jam istirahat tiba dan memberiku makan dengan membawa sekotak nasi dan lauk pauk yang bergizi sampai tibanya waktu masuk kembali ke kelas dan menungguku pulang sekolah sampai tiba ke rumah. Sangat membanggakan memiliki sosok mama seperti mamaku. Mama…engkau adalah mama yang terbaik di Dunia ini.

Alhamdulillah kesabaran mama dan doa mama papa, saya yang dulu tidak termaksud siswa yang tidak bisa membaca dan menulis bahkan siswa yang selalu ditertawakan dikelas, Akhirnya bisa menunjukkan prestasi yang cukup membanggakan. Setelah kelas tiga SD sampai kelas enam SD saya bisa meraih rangking dua dan pernah menjadi rangking satu pada kelas empat. Dan lebih membanggakan lagi sejak duduk dibangku SMP sampai SMA saya selalu meraih rangking satu dikelas dengan disertai prestasi-prestasi lainnya.

Artikel saya ini bertujuan untuk dijadikan hal yang penting dibaca oleh pembaca bahwa Doa, Kesabaran, dan Keikhlasan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah kehidupan dan dapat dijadikan tiga pilar dalam menjalani hidup dan meraih kesuksesan. Yang terpenting dari semuanya adalah Doa Seorang Ibu.

No comments: