Sunday, May 24, 2009

Wasiat Untuk Para Pemuda



Segala puji bagi Allah yang berfirman:“Dan sungguh Kami telah memerintahkan orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah.” (An-Nisa’: 131)

Serta shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada hamba dan rasul-Nya Muhammad yang bersabda:
“Aku wasiatkan kepada kalian agar bertakwa kepada Allah , serta agar kalian mendengar dan patuh.”
Dan takwa kepada Allah adalah mentaati-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Wa ba’du:

Berikut ini adalah wasiat islami yang berharga dalam berbagai aspek seperti ibadah, muamalah, akhlak, adab dan yang lainnya dari sendi-sendi kehidupan. Kami persembahkan wasiat ini sebagai peringatan kepada para pemuda muslim yang senantiasa bersemangat mencari apa yang bermanfaat baginya, dan sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. Kami memohon kepada Allah agar menjadikan hal ini bermanfaat bagi orang yang membacanya ataupun mendengarkannya. Dan agar memberikan pahala yang besar bagi penyusunnya, penulisnya, yang menyebarkannya ataupun yang mengamalkannya. Cukuplah bagi kita Allah sebaik-baik tempat bergantung.

1. Ikhlaskanlah niat kepada Allah dan hati-hatilah dari riya’ baik dalam perkataan ataupun perbuatan.

2. Ikutilah sunnah Nabi dalam semua perkataan, perbuatan, dan akhlak.

3. Bertaqwalah kepada Allah dan ber’azamlah untuk melaksanakan semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

4. Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nashuha dan perbanyaklah istighfar.

5. Ingatlah bahwa Allah senatiasa mengawasi gerak-gerikmu. Dan ketahuilah bahwa Allah melihatmu, mendengarmu dan mengetahui apa yang terbersit di hatimu.

6. Berimanlah kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir serta qadar yang baik ataupun yang buruk.

7. Janganlah engkau taqlid (mengekor) kepada orang lain dengan buta (tanpa memilih dan memilah mana yang baik dan yang buruk serta mana yang sesuai dengan sunnah/syari’at dan mana yang tidak). Dan janganlah engkau termasuk orang yang tidak punya pendirian.

8. Jadilah engkau sebagai orang pertama dalam mengamalkan kebaikan karena engkau akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikuti/mencontohmu dalam mengamalkannya.

9. Peganglah kitab Riyadlush Shalihin, bacalah olehmu dan bacakan pula kepada keluargamu, demikian juga kitab Zaadul Ma’ad oleh Ibnul Qayyim.

10. Jagalah selalu wudlu’mu dan perbaharuilah. Dan jadilah engkau senantiasa dalam keadaan suci dari hadats dan najis.

11. Jagalah selalu shalat di awal waktu dan berjamaah di masjid terlebih lagi sahalat ‘Isya dan Fajr (shubuh).

12. Janganlah memakan makanan yang mempunyai bau yang tidak enak seperti bawang putih dan bawang merah. Dan janganlah merokok agar tidak membahayakan dirimu dan kaum muslimin.

13. Jagalah selalu shalat berjamaah agar engkau mendapat kemenangan dengan pahala yang ada pada shalat berjamaah tersebut.

14. Tunaikanlah zakat yang telah diwajibkan dan janganlah engkau bakhil kepada orang-orang yang berhak menerimanya.

15. Bersegeralah berangkat untuk shalat Jumat dan janganlah berlambat-lambat sampai setelah adzan kedua karena engkau akan berdosa.

16. Puasalah di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah agar Allah mengampuni dosa-dosamu baik yang telah lalu ataupun yang akan datang.

17. Hati-hatilah dari berbuka di siang hari di bulan Ramadhan tanpa udzur syar’i sebab engkau akan berdosa karenanya.

18. Tegakkanlah shalat malam (tarawih) di bulan Ramadhan terlebih-lebih pada malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah agar engkau mendapatkan ampunan atas dosa-dosamu yang telah lalu.

19. Bersegeralah untuk haji dan umrah ke Baitullah Al-Haram jika engkau termasuk orang yang mampu dan janganlah menunda-nunda.

20. Bacalah Al-Qur’an dengan mentadaburi maknanya. Laksanakanlah perintahnya dan jauhi larangannya agar Al-Qur’an itu menjadi hujjah bagimu di sisi rabmu dan menjadi penolongmu di hari qiyamat.

21. Senantiasalah memperbanyak dzikir kepada Allah baik perlahan-lahan ataupun dikeraskan, apakah dalam keadaan berdiri, duduk ataupun berbaring. Dan hati-hatilah engkau dari kelalaian.

22. Hadirilah majelis-majelis dzikir karena majelis dzikir termasuk taman surga.

23. Tundukkan pandanganmu dari aurat dan hal-hal yang diharamkan dan hati-hatilah engkau dari mengumbar pandangan, karena pandangan itu merupakan anak panah beracun dari anak panah Iblis.

24. Janganlah engkau panjangkan pakaianmu melebihi mata kaki dan janganlah engkau berjalan dengan kesombongan/keangkuhan.

25. Janganlah engkau memakai pakaian sutra dan emas karena keduanya diharamkan bagi laki-laki.

26. Janganlah engkau menyeruapai wanita dan janganlah engkau biarkan wanita-wanitamu menyerupai laki-laki.

27. Biarkanlah janggutmu karena Rasulullah: “Cukurlah kumis dan panjangkanlah janggut.” (HR. Bukhari Dan Muslim)

28. Janganlah engkau makan kecuali yang halal dan janganlah engkau minum kecuali yang halal agar doamu diijabah.

29. Ucapkanlah "bismillah" ketika engkau hendak makan dan minum dan ucapkanlah "alhamdulillah" apabila engkau telah selesai.

30. Makanlah dengan tangan kanan, minumlah dengan tangan kanan, ambillah dengan tangan kanan dan berilah dengan tangan kanan.

31. Hati-hatilah dari berbuat kezhaliman karena kezhaliman itu merupakan kegelapan di hari kiamat.

32. Janganlah engkau bergaul kecuali dengan orang mukmin dan janganlah dia memakan makananmu kecuali engkau dalam keadaan bertaqwa (dengan ridla dan memilihkan makanan yang halal untuknya).

33. Hati-hatilah dari suap-menyuap (kolusi), baik itu memberi suap, menerima suap ataupun perantaranya, karena pelakunya terlaknat.

34. Janganlah engkau mencari keridlaan manusia dengan kemurkaan Allah karena Allah akan murka kepadamu.

35. Ta’atilah pemerintah dalam semua perintah yang sesuai dengan syari’at dan doakanlah kebaikan untuk mereka.

36. Hati-hatilah dari bersaksi palsu dan menyembunyikan persaksian.

“Barangsiapa yang menyembunyikan persaksiannya maka hatinya berdosa. Dan Allah maha mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (Al-Baqarah: 283)
37. “Dan ber amar ma’ruf nahi munkarlah serta shabarlah dengan apa yang menimpamu.” (Luqman: 17)
Ma’ruf adalah apa-apa yang diperintahkan oleh Allah dan rasul-Nya , dan munkar adalah apa-apa yang dilarang oleh Allah dan rasul-Nya.

38. Tinggalkanlah semua hal yang diharamkan baik yang kecil ataupun yang besar dan janganlah engkau bermaksiat kepada Allah dan janganlah membantu seorangpun dalam bermaksiat kepada-Nya.

39. Janganlah engkau dekati zina. Allah berfirman: “Janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah kekejian dan sejelek-jelek jalan.” (Al-Isra’:32)

40. Wajib bagimu berbakti kepada orang tua dan hati-hatilah dari mendurhakainya.

41. Wajib bagimua untuk silaturahim dan hati-hatilah dari memutuskan hubungan silaturahim.

42. Berbuat baiklah kepada tetanggamu dan janganlah menyakitinya. Dan apabila dia menyakitimu maka bersabarlah.

43. Perbanyaklah mengunjungi orang-orang shalih dan saudaramu di jalan Allah.

44. Cintalah karena Allah dan bencilah juga karena Allah karena hal itu merupakan tali keimanan yang paling kuat.

45. Wajib bagimu untuk duduk bermajelis dengan orang shalih dan hati-hatilah dari bermajelis dengan orang-orang yang jelek.

46. Bersegeralah untuk memenuhi hajat (kebutuhan) kaum muslimin dan buatlah mereka bahagia.

47. Berhiaslah dengan kelemahlembutan, sabar dan teliti. Hatilah-hatilah dari sifat keras, kasar dan tergesa-gesa.

48. Janganlah memotong pembicaraan orang lain dan jadilah engkau pendengar yang baik.

49. Sebarkanlah salam kepada orang yang engkau kenal ataupun tidak engkau kenal.

50. Ucapkanlah salam yang disunahkan yaitu "assalamualaikum" dan tidak cukup hanya dengan isyarat telapak tangan atau kepala saja.

51. Janganlah mencela seorangpun dan mensifatinya dengan kejelekan.

52. Janganlah melaknat seorangpun termasuk hewan dan benda mati.

53. Hati-hatilah dari menuduh dan mencoreng kehormatan oarng lain karena hal itu termasuk dosa yang paling besar.

54. Hati-hatilah dari namimah (mengadu domba), yakni menyampaikan perkataan di antara manusia dengan maksud agar terjadi kerusakan di antara mereka.

55. Hati-hatilah dari ghibah, yakni engkau menceritakan tentang saudaramu apa-apa yang dia benci jika mengetahuinya.

56. Janganlah engkau mengagetkan, menakuti dan menyakiti sesama muslim.

57. Wajib bagimu melakukan ishlah (perdamaian) di antara manusia karena hal itu merupakan amalan yang paling utama.

58. Katakanlah hal-hal yang baik, jika tidak maka diamlah.

59. Jadilah engkau orang yang jujur dan janganlah berdusta karena dusta akan mengantarkan kepada dosa dan dosa mengantarakan kepada neraka.

60. Janganlah engkau bermuka dua. Datang kepada sekelompok dengan satu wajah dan kepada kelompok lain dengan wajah yang lain.

61. Janganlah bersumpah dengan selain Allah dan janganlah banyak bersumpah meskipun engkau benar.

62. Janganlah menghina orang lain karena tidak ada keutamaan atas seorangpun kecuali dengan taqwa.

63. Janganlah mendatang dukun, ahli nujum serta tukang sihir dan jangan membenarkan (perkataan) mereka.

64. Janganlah menggambar gambar manuasia dan binatang. Sesungguhnya manusia yang paling keras adzabnya pada hari kiamat adalah tukang gambar.

65. Janganlah menyimpan gambar makhluk yang bernyawa di rumahmu karena akan menghalangi malaikat untuk masuk ke rumahmu.

66. Tasymitkanlah orang yang bersin dengan membaca: "yarhamukallah" apabila dia mengucapkan: "alhamdulillah"

67. Jauhilah bersiul dan tepuk tangan.

68. Bersegeralah untuk bertaubat dari segala dosa dan ikutilah kejelekan dengan kebaikan karena kebaikan tersebut akan menghapuskannya. Dan hati-hatilah dari menunda-nunda.

69. Berharaplah selalu akan ampunan Allah serta rahmat-Nya dan berbaik sangkalah kepada Allah .

70. Takutlah kepada adzab Allah dan janganlah merasa aman darinya.

71. Bersabarlah dari segala mushibah yang menimpa dan bersyukurlah dengan segala kenikamatan yang ada.

72. Perbanyaklah melakukan amal shalih yang pahalanya terus mengalir meskipun engkau telah mati, seperti membangun masjid dan menyebarakan ilmu.

73. Mohonlah surga kepada Allah dan berlindunglah dari nereka.

74. Perbanyaklah mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah.
Shalawat dan salam senantiasa Allah curahkan kepadanya sampai hari kiamat juga kepada keluarganya dan seluruh shahabatnya.

(Diterjemahkan dari buletin berjudul 75 Washiyyah li Asy-Syabab terbitan Daarul Qashim Riyadl-KSA oleh Abu Abdurrahman Umar Munawwir)

DIAM ITU EMAS


Diam Itu Emas
(Diam Aktif)
Dalam upaya mendewasakan diri kita, salah satu langkah awal yang harus kita pelajari adalah bagaimana menjadi pribadi yang berkemampuan dalam menjaga juga memelihara lisan dengan baik dan benar. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata benar atau diam.", hadits diriwayatkan oleh Bukhari.
1. Jenis-jenis Diam
Sesungguhnya diam itu sangat bermacam-macam penyebab dan dampaknya. Ada yang dengan diam jadi emas, tapi ada pula dengan diam malah menjadi masalah. Semuanya bergantung kepada niat, cara, situasi, juga kondisi pada diri dan lingkungannya. Berikut ini bisa kita lihat jenis-jenis diam:
a. Diam Bodoh
Yaitu diam karena memang tidak tahu apa yang harus dikatakan. Hal ini bisa karena kekurangan ilmu pengetahuan dan ketidakmengertiannya, atau kelemahan pemahaman dan alasan ketidakmampuan lainnya. Namun diam ini jauh lebih baik dan aman daripada memaksakan diri bicara sok tahu.
b. Diam Malas
Diam jenis merupakan keburukan, karena diam pada saat orang memerlukan perkataannya, dia enggan berbicara karena merasa sedang tidak mood, tidak berselera atau malas.
c. Diam Sombong
Ini pun termasuk diam negatif karena dia bersikap diam berdasarkan anggapan bahwa orang yang diajak bicara tidak selevel dengannya.
d. Diam Khianat
Ini diamnya orang jahat karena dia diam untuk mencelakakan orang lain. Diam pada saat dibutuhkan kesaksian yang menyelamatkan adalah diam yang keji.
e. Diam Marah
Diam seperti ini ada baiknya dan adapula buruknya, baiknya adalah lebih terpelihara dari perkataan keji yang akan lebih memperkeruh suasana. Namun, buruknya adalah dia berniat bukan untuk mencari solusi tapi untuk memperlihatkan kemurkaannya, sehingga boleh jadi diamnya ini juga menambah masalah.
f. Diam Utama (Diam Aktif)
Yang dimaksud diam keutamaan adalah bersikap diam hasil dari pemikiran dan perenungan niat yang membuahkan keyakinan bahwa enggan bersikap menahan diri (diam) maka akan menjadi maslahat lebih besar dibanding dengan berbicara.
2. Keutamaan Diam Aktif
a. Hemat Masalah
Dengan memilih diam aktif, kita akan menghemat kata-kata yang berpeluang menimbulkan masalah.
b. Hemat dari Dosa
Dengan diam aktif maka peluang tergelincir kata menjadi dosapun menipis, terhindar dari kesalahan kata yang menimbulkan kemurkaan Allah.
c. Hati Selalu Terjaga dan Tenang
Dengan diam aktif berarti hati akan terjaga dari riya, ujub, takabbur atau aneka penyakit hati lainnya yang akan mengeraskan dan mematikan hati kita.
d. Lebih Bijak
Dengan diam aktif berarti kita menjadi pesdengar dan pemerhati yang baik, diharapkan dalam menghadapi sesuatu persoalan, pemahamannya jauh lebih mendaam sehingga pengambilan keputusan pun jauh lebih bijak dan arif.
e. Hikmah Akan Muncul
Yang tak kalah pentingnya, orang yang mampu menahan diri dengan diam aktif adalah bercahayanya qolbu, memberikan ide dan gagasan yang cemerlang, hikmah tuntunan dari Allah swtakan menyelimuti hati, lisan, serta sikap dan perilakunya.
f. Lebih Berwibawa
Tanpa disadari, sikap dan penampilan orang yang diam aktif akan menimbulkan wibawa tersendiri. Orang akan menjadi lebih segan untuk mempermainkan atau meremehkan.
Selain itu, diam aktif merupakan upaya menahan diri dari beberapa hal, seperti:
Diam dari perkataan dusta
Diamdari perkataan sia-sia
Diam dari komentar spontan dan celetukan
Diam dari kata yang berlebihan
Diam dari keluh kesah
Diam dari niat riya dan ujub
Diam dari kata yang menyakiti
Diam dari sok tahu dan sok pintar
Mudah-mudahan kita menjadi terbiasa berkata benar atau diam. Semoga pula Allah ridha hingga akhir hayat nanti, saat ajal menjemput, lisan ini diperkenankan untuk mengantar kepergian ruh kita dengan sebaik-baik perkataan yaitu kalimat tauhiid "laa ilaha illallah" puncak perkataan yang menghantarkan ke surga

APLIKASI KECERDASAN MANUSIA




Maha Suci Allah yang telah menciptakan Manusia dengan sangat sempurna, dibekali dengan Macam-macam Kecerdasan.
berikut macam-macam kecerdasan dan keterampilan kerjanya....


Kecerdasan Linguistik Keterampilan kerja: berceramah, bercerita, memberi informasi, memberi petunjuk, menulis, menyusun kata-kata, berbicara dalam bahasa asing, Menafsirkan, menerjemahkan, mengajar, memberi kuliah, berdiskusi, berdebat, melakukan penelitian, mendengarkan kata-kata, meniru, memeriksa naskah, menyunting, memproses kata, membuat berkas, membuat laporan. Contoh profesi: pustakawan, pengurus arsip, kurator, editor, penerjemah, speech pathologist (ahli patologi wicara), penulis radio/televisi, jurnalis, tenaga bantuan hukum, pengacara, sekretaris, pengetik, pemeriksa naskah, guru bahasa.

Kecerdasan Logis-Matematis; Keterampilan kerja: mengurus keuangan, membuat anggaran, melakukan penelitian ekonomi, menyusun hipotesis, melakukan estimasi, melakukan kegiatan akuntansi, berhitung, mengadakan kalkulasi, menggunakan statistik, melakukan audit, membuat penalaran, meng( analisis, menyusun sistematika, mengklasifikasi, mengurutkan. Contoh profesi: auditor, akuntan, agen pembelian, underwriter, matematikawan, ilmuwan, ahli statistik, aktuaris, analis komputer, ahli ekonomi, teknisi, tenaga pembukuan, guru IPA..

Kecerdasan Spasial; Keterampilan kerja: melukis, menggambar, membayangkan, menciptakan penyajian visual, merancang, berkhayal, membuat penemuan, memberi ilustrasi, mewarnai, menggambar mesin, membuat grafik, membuat peta, berkecimpung dalam fotografi, membuat dekorasi, membuat film. Contoh profesi: insinyur, surveyor, arsitek, perencana kota, seniman gratis, desainer interior, fotografer, guru kesenian, penemu, kartografer, pilot, seniman seni murni, pematung..

Kecerdasan Musikal; Keterampilan kerja: bernyanyi, memainkan sebuah instrumen musik, merekam, menjadi dirigen, melakukan improvisasi, menggubah lagu, membuat transkrip, membuat aransemen, mendengarkan, membedakan nada, menyetem, melakukan orkestrasi, menganalisis, dan mengkritik gaya musik. Contoh profesi: disjockey, musikus, pembuat instrumen, tukang setem piano, ahli terapi musik, tenaga penjual alar musik, penulis lagu, insinyur studio musik, dirigen paduan suara, dirigen orkestra, penyanyi, guru musik, penulis lirik lagu..

Kecerdasan Kinestetik- Jasmani; Keterampilan kerja: menyortir, menyeimbangkan, mengangkat, membawa sesuatu, berjalan, berlari, membuat kerajinan tangan, memperbarui, membersihkan, melakukan tugas pengapalan, menyerahkan sesuatu, ikut dalam proses manufaktur/pembuatan, menyelamatkan, mempertunjukkan, memberi randa, meniru, mendramatisasi, menjadi seorang model (pakaian), menari, bermain, berolahraga, mengorganisasi kegiatan luar rumah, bepergian. Contoh profesi: ahli terapi fisik, pekerja rekreasi, penari, aktor, model, petani, ahli mekanik, tukang kayu, pengrajin, guru pendidikan jasmani, pekerja pabrik, penata tari, atlet profesional, polisi hutan, tukang jam..

Kecerdasan Antarpribadi; Keterampilan kerja: melayani, menjadi tuan rumah,
berkomunikasi, menunjukkan empati, berdagang, membimbing, melatih, memberi nasihat, membina, menilai orang lain, meyakinkan, memberi motivasi, menjual, merekrut, menginspirasi, menerbitkan, mendorong, mengawasi, melakukan koordinasi, melakukan delegasi, berunding, menjadi perantara, bekerja sarna, melakukan konfirmasi, mengadakan wawancara. Contoh profesi: administrator, manajer, kepala sekolah, pekerja bagian personalia, penengah, ahli sosiologi, ahli antropologi, pembina, ahli psikologi, perawat, pegawai hubungan masyarakat, tenaga penjualan, agen perjalanan, direktur sosial..

Kecerdasan Intrapribadi ; Keterampilan kerja: melaksanakan keputusan, bekerja sendiri, mempromosikan diri sendiri, menentukan sasaran, mencari sasaran, mengambil inisiatif, mengevaluasi, menilai, merencanakan, mengorganisasi, membedakan peluang, bermeditasi, memahami diri sendiri. Contoh profesi: ahli psikologi, ulama, guru psikologi, ahli terapi, tenaga pembimbing dan penyuluhan, ahli teknologi, perencana program, pengusaha..
Kita tidak usah pusing dan bingung, termasuk kecerdasan mana. Namun, yang terpenting adalah kesadaran bahwa kita punya kecerdasan. Hanya sudah diasah belum?

BAB II



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Sistem Informasi
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut Mulyadi, 2001, dalam bukunya Sistem Akuntansi:
Sistem adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Azh [12]
Sistem adalah kumpulan atau group dari bagian atau komponen apapun baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Menurut McL [7]
Sistem adalah sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Dari definisi-definisi sistem di atas, dapat disimpulkan lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem sebagai berikut:
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur atau komponen
Unsur-unsur atau komponen dari suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.
2. Setiap unsur atau komponen dalam sistem tersebut merupakan bagian terpadu dan terintegrasi dari sistem yang bersangkutan.
3. Unsur sistem tersebut bekerja sama secara harmonis dan saling membantu untuk mencapai satu maksud tujuan yang sama. Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Sistem pernapasan kita merupakan salah satu sistem yang ada dalam tubuh kita, yang merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh. Contoh sistem lain misalnya, pencernaan makanan, sistem peredaran darah, sistem pertahanan tubuh.
2.1.2. Pengertian Informasi
Data adalah sumber dari informasi. Data dapat terwujud karena adanya suatu gambaran mengenai suatu peristiwa selanjutnya diproses hingga menjadi suatu kesatuan yang nyata berupa informasi. Dapat disimpulkan bahwa suatu informasi memiliki unsur-unsur utama agar informasi memiliki kualitas yang baik, yaitu :
1. Relevan, yaitu mempunyai nilai tambah bagi para pembuat keputusan dengan mengurangi ketidakpastian serta dapat menambah pengetahuan.
2. Dapat dipercaya, yaitu informasi yang disajikan benar-benar dari sumbernya sehingga lebih akurat.
3. Lengkap, yaitu informasi tidak ada yang dikurangkan atau dilebihkan apalagi bila menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh pemakai.
4. Tepat waktu, yaitu informasi disajikan harus tepat pada saat dibutuhkan.
5. Mudah dipahami, yaitu format yang disajikan dapat lebih mudah dimengerti oleh si pemakai informasi.
6. Dapat diuji kebenarannya, yaitu memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independent.
2.1.3. Pengertian Sistem Informasi
Berdasarkan definisi dari sistem dan informasi di atas, maka sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari prosedur-prosedur untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Dimana sekumpulan prosedur organisasi yang ada pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambilan keputusan.

2.2. Konsep Akuntansi Biaya
2.2.1. Pengertian Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya secara garis besar memiliki dua tujuan pokok, yang pertama adalah untuk penetapan harga pokok produksi dan yang kedua adalah untuk pengendalian biaya produksi. Penetapan harga pokok produksi dilakukan melalui akumulasi biaya produksi berdasarkan dua sistem produks yaitu job order costing dan process cost system.
Pengertian biaya (Cost) dalam akuntansi biaya adalah pengorbanan sumber daya untuk mendapatan (menghasilkan) sesuatu. Pengorbanan sumber daya dapat dilakukan melalui :
1. Pengeluaran Kas
2. Janji akan membayar tunai dimasa mendatang
3. Ekspirasi nilai aktiva (pemakaian bahan baku dalam produksi dan beban penyusutan)
Dalam akantansi biaya terdapat istilah yang keduanya berkaitan dengan konsep biaya yaitu Cost dan Expense. Cost merupakan pengorbanan sumber daya untuk memperoleh sesuatu item. Misalnya pembelian barang, sehingga dikatagorikan sebagai Cost adalah harga perolehan barang tersebut. Sedangkan Expense adalah bagian dari Cost yang telah dibebankan sebagai biaya. Apabila sebagian barang dijual maka harga perolehan bagian yang terjual tersebut dibebankan sebagai biaya (expense) dengan sebutan Harga Pokok Penjualan.

2.2.2. Klasifikasi biaya-biaya produksi
Biaya-biaya yang terjadi dalam perusahan manufaktur (pesanan) sebagian besar sama seperti biaya-biaya pada perusahaan dagang atau jasa, seperti biaya penjualan dan biaya administrasi/umum. Hanya saja pada perusahaan manufaktur pesanan diklasifikasikan biaya sebagai berikut :
1. Biaya Bahan Baku (Material Cost)
Biaya Bahan Baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku dalam proses produksi. Sedangkan bahan baku adalah unsur pokok yang harus ada dalam proses produksi untuk menghasilkan produk jadi.

2. Biaya Tenaga Kerja (Labor Cost)
Pengertian biaya tenaga kerja
Menurut Moelyati, dkk, 1999, dalam buku Akuntansi Biaya,
“Biaya tenaga kerja adalah imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja yang dapat dinilai dengan satuan uang atas pengorbanan yang diberikan untuk kegiatan produksi”.

3. Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead Cost)
Biaya Overhead adalah biaya yang tidak dapat dibebankan langsung ke pesanan atau produk.
Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik adalah :
a. Biaya bahan baku.
b. Biaya reparasi dan pemeliharaan.
c. Biaya tenaga kerja tidak langsung (mandor, supervisor)
d. Biaya penyusutan mesin, peralatan, bangunan pabrik, alat kerja dan aktiva tetap lainnya yang digunakan di pabrik.
e. Biaya asuransi (gedung, kendaraan, kecelakaan karyawan)
1.3. Metode Harga Pokok Produksi Berdasarkan Pesanan
1.3.1. Pengertian Metode Harga Pokok Pesanan

Menurut W.K. Carter & M.F. Usry, 2004 hal 5 – 1 dalam buku Cost Accounting edisi ketiga belas menyebutkan bahwa :
“In job order costing, or job order, production costs are accumulated for each separate job; a job is the output identified to fill a certain customer order or to replenish an item of stock on hand ”.

Sedangkan menurut Supriyono, 1993 hal 163 , dalam bukunya Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pembuatan Keputusan Buku II Edisi 2 menyatakan bahwa :
“Besarnya harga pokok standar untuk setiap pesanan yang akan diolah baru disusun pada saat diterimanya setiap pesanan, standar tersebut akan berbeda antara pesanan yang satu dengan yang lainnya, makin banyak pesanan yang diterima dalam periode tertentu berarti pula semakin banyak harga pokok standar yang ditentukan”.

Menurut Mulyadi, 2005 hal 35, dalam bukunya Akuntansi Biaya Edisi 5 menyebutkan bahwa :
“Dalam metode harga pokok pesanan (job order cost method) biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan”.

Dari beberapa pengertian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa dalam metode harga pokok pesanan, barang yang diproduksi sesuai dengan spesifikasi pesanan dan harga pokoknya ditentukan oleh spesifikasi pesanan tersebut. Sehingga harga pokok produksi antara pesanan yang satu dengan pesanan yang lain akan berbeda.







1.3.2. Unsur-unsur dalam Metode Harga Pokok Pesanan
Unsur-unsur yang termaksud dalam Metode Harga Pokok Pesanan adalah :
1. Biaya Bahan Baku (Material Cost)
Pengertian Biaya Bahan Baku
Dalam proses produksi dibedakan antara biaya bahan baku dengan biaya bahan pembantu. Biaya bahan baku merupakan harga pokok yang sifatnya utama dan tidak terpisahkan dengan produk jadi, sedangkan biaya bahan baku pembantu merupakan biaya pembelian bahan yang dapat dipakai sebagai bahan penolong dalam penyempurnaan produk jadi, sehingga sering disebut sebagai bahan penolong.
2. Menghitung harga pokok pembelian berdasarkan harga faktur dan biaya pembelian.
Unsur-unsur harga pokok pembelian terdiri atas :
2.3.1. Harga faktur (Invoice)
Harga faktur adalah harga yang tercantum dalam faktur pembelian.
2.3.2. Biaya angkut (Freight In)
Biaya angkut adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut bahan yang dibeli sampai barang tersebut sampai di gudang pembeli (perusahaan).
2.3.3. Biaya lain-lain (Other Expenses)
Biaya lain-lain adalah biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan bahan baku hingga siap diproduksi, misalnya : biaya asuransi, biaya penggudangan.




c. Prosedur permintaan dan pengeluaran bahan baku
Menurut Mulyadi, 2005, Prosedur permintaan dan pengeluaran bahan baku adalah sebagai berikut :
1) Bagian produksi mengisi bukti permintaan barang, setelah bukti permintaan diotorisasi oleh yang berwenang, tiga lembar bukti permintaan tersebut dibawa ke Bagian Gudang.
2) Bagian Gudang menyiapkan bahan baku sesuai dengan permintaan barang dan menyerahkannya kepada Bagian Produksi. Bagian Gudang mengisi jumlah bahan baku yang diserahkan pada kolom “diserahkan” dalam bukti permintaan tersebut dan setelah diotorisasi oleh Kepala Bagian Gudang, bukti tersebut dikirimkan ke Bagian Akuntansi.
3) Bagian Gudang mencatat pemakaian bahan baku ini ke dalam kartu gudang kolom “dipakai” dan mencatatnya pula dalam kartu barang.
4) Bagian Akuntansi mengisi informasi harga satuan dan menghitung serta mencantumkan jumlah harga pokok bahan baku yang dipakai dalam bukti permintaan barang tersebut.
5) Bagian Akuntansi kemudian mencatat pemakaian bahan baku tersebut ke dalam kartu persediaan dan menyerahkan bukti permintaan barang tersebut kepada pemegang jurnal umum.
6) Atas bukti permintaan barang tersebut, pemegang jurnal umum (pemegang jurnal pemakaian bahan baku) mencatat pemakaian bahan baku ke dalam jurnal tersebut.

2. Biaya Tenaga Kerja (Labor Cost)
a. Penggolongan Biaya Tenaga Kerja
Menurut Dra. Moelyati dkk, 1999, dalam buku Akuntansi Biaya, Biaya Tenaga Kerja dapat digolongkan dalam beberapa kelompok berikut :
1) Menurut fungsi pokok dalam perusahaan
a) Tenaga kerja bagian produksi
Merupakan tenaga kerja yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan produksi.
b) Tenaga kerja bagian pemasaran
Merupakan tenaga kerja yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran atau penjualan hasil produksi.
c) Tenaga kerja bagian umum
Merupakan tenaga kerja yang berhubungan dengan kegiatan administrasi dan umum yang ada di kantor.

2) Menurut Hubungannya dengan produk, dibedakan menjadi tiga yaitu :
a) Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang langsung berhubungan dengan pengolahan bahan baku menjadi barang jadi dalam kegiatan produksi.
b) Tenaga kerja tidak langsung
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak secara langsung berhubungan dengan pengolahan bahan tetapi membantu penyelesaian produk dalam perusahaan.
3. Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead Cost)
Biaya Overhead adalah biaya yang tidak dapat dibebankan langsung ke pesanan atau produk.
Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik adalah :
f. Biaya bahan baku.
g. Biaya reparasi dan pemeliharaan.
h. Biaya tenaga kerja tidak langsung (mandor, supervisor)
i. Biaya penyusutan mesin, peralatan, bangunan pabrik, alat kerja dan aktiva tetap lainnya yang digunakan di pabrik.
j. Biaya asuransi (gedung, kendaraan, kecelakaan karyawan)
k. Biaya lain yang memerlukan pengeluaran uang tunai (biaya listrik PLN)
Penentuan tarif biaya Overhead pabrik, menurut Mulyadi (2005 : 197) langkah-langkah yang dilakukan adalah :
1) Menyusun anggaran biaya Overhead pabrik
Ada tiga macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar pembuatan anggaran biaya Overhead pabrik :
a) Kapasitas teoritis (theoritical capacity) adalah kapasitas pabrik untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu.
b) Kapasitas normal (normal capacity), adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang.
c) Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan (expected actual capacity), adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang.

3.5. Manfaat Informasi Dan Harga Pokok Produksi Per Pesanan
Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi managemen untuk :
1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan.
Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memproses produknya berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. Biaya produksi pesanan yang satu akan berbeda dengan biaya produksi pesanan yang lain, tergantung spesifikasi yang dikehendaki oleh pemesan. Harga jual ditentukan oleh besarnya biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tertentu. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan adalah sebagai berikut :

Taksiran biaya produksi untuk pesanan Rp xx
Taksiran biaya non produksi yang dibebankan Rp xx +
Taksiran total biaya pesanan Rp xx
Laba yang diinginkan Rp xx +
Taksiran harga jual yang dibebankan Rp xx

Untuk menaksir biaya produksi yang akan dikeluarkan dalam memproduksi pesanan tertentu perlu dihitung unsur-unsur biaya ini:

a. Taksiran biaya bahan baku Rp xx
b. Taksiran biaya tenaga kerja langsung Rp xx
c. Taksiran biaya Overhead pabrik Rp xx +
Taksiran biaya produksi Rp xx

2. Mempertimbangkan atau penolakan pesanan.
Keputusan yang perlu dilakukan oleh manajemen adalah menerima atau menolak pesanan. Informasi total harga pokok pesanan memberikan dasar perlindungan bagi manajemen agar di dalam menerima pesanan perusahaan tidak mengalami kerugian.
Total harga pokok pesanan dihitung dengan unsur biaya sebagai berikut :
Biaya produksi pesanan :
Taksiran biaya bahan baku Rp xx
Taksiran biaya tenaga kerja Rp xx
Taksiran biaya Overhead pabrik Rp xx +
Taksiran total biaya produksi Rp xx
Biaya non produksi :
Taksiran biaya administrasi dan umum Rp xx
Taksiran biaya pemasaran Rp xx +
Taksiran biaya non produksi Rp xx +
Taksiran total harga pokok pesanan Rp xx

3. Memantau realisasi biaya produksi
Informasi biaya produksi juga bermanfaat sebagai salah satu dasar untuk mempertimbangkan diterima atau tidaknya suatu pesanan. Jika pesanan telah diputuskan untuk diterima, manajemen memerlukan informasi biaya yang sesungguhnya dikeluarkan di dalam memenuhi pesanan tertentu. Perhitungan biaya produksi sesungguhnya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu adalah sebagai berikut :
Biaya bahan baku sesungguhnya Rp xx
Biaya tenaga kerja sesungguhnya Rp xx
Taksiran biaya Overhead pabrik Rp xx +
Total biaya produksi sesungguhnya Rp xx

4. Menghitung laba atau rugi bruto tiap pesanan
Informasi laba atau rugi bruto tiap pesanan diperlukan untuk mengetahui kontribusi tiap pesanan dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau rugi. Laba atau rugi bruto tiap pesanan dihitung sebagai berikut :

Harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp xx
Biaya produksi pesanan tertentu :
Biaya bahan baku sesungguhnya Rp xx
Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya Rp xx
Taksiran biaya Overhead pabrik Rp xx +
Total biaya produksi pesanan Rp xx
Total biaya produksi pesanan Rp xx -
Laba bruto Rp xx




5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca. Pada saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggungjawaban keuangan periodik, manajemen harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi-laba.

3.6. Kartu Harga Pokok (Job Order Cost Sheet)
Kartu harga pokok berfungsi sebagai rekening pembantu, yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk. Biaya produksi dipisahkan menjadi biaya produksi langsung terhadap pesanan tertentu dan biaya produksi tidak langsung dalam hubungannya dengan pesanan tersebut. Biaya produksi langsung dicatat dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan secara langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung dicatat dalam kartu Harga Pokok suatu tarif tertentu.
Contoh kartu harga pokok :
PT.ABC
YOGYAKARTA

KARTU HARGA POKOK

No Pesanan : A-101 Pemesanan : PT. Rimendi
Jenis Produk : Kursi Tamu Sifat : Segera
Tanggal Pesanan : 2 Januari 2005 Jumlah : 500 eksemplar
Tanggal selesai : 9 Januari 2005 Harga jual : Rp 500.000


Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik
Tanggal No. BPBG Ket Jumlah Tanggal No. Kartu Jam Jumlah Tanggal Jam Mesin Tarif Jumlah








Gambar 3.3
Kartu Harga Pokok
Sumber : Mulyadi 2005 hal 45


3.7. Pencatatan Harga Pokok Pesanan
Proses pengumpulan tiap unsur biaya produksi dengan menggunakan metode harga pokok pesanan dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
1. Pembelian bahan baku
Perusahaan membeli bahan baku dan bahan penolong.

Jurnal # 1 :
Pembelian bahan baku Rp xx
Kas Rp xx
Jurnal # 2 :
Pembelian bahan penolong Rp xx
Kas
Rp xx

2. Pemakaian bahan baku dan penolong dalam produksi
Untuk mendapatkan bahan baku yang digunakan dalam tiap pesanan, perusahaan menggunakan dokumen yang disebut bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang. Dokumen ini diisi oleh Bagian Produksi dan diserahkan kepada Bagian Gudang untuk meminta bahan yang diperlukan oleh Bagian Produksi.
Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku adalah :
Jurnal # 3 :
Barang dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp xx
Persediaan Bahan Baku Rp xx

Jurnal pencatatan pemakaian bahan penolong adalah sebagai berikut :
Jurnal # 4 :
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xx
Persediaan Bahan Penolong Rp xx


3. Pencatatan biaya tenaga kerja
a. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan
Atas dasar daftar gaji dan upah yang dibuat, jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan adalah sebagi berikut :
Jurnal # 5 :
Gaji dan Upah Rp xx
Utang gaji dan Upah Rp xx

b. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja
Biaya tenaga karja langsung : dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan.
Biaya tenaga kerja tidak langsung : merupakan unsur biaya produksi tidak langsung dan dicatat sebagai unsur biaya Overhead pabrik.
Biaya tenaga kerja non produksi : merupakan unsur biaya non produksi.
Jurnal distribusi biaya tenaga kerja adalah sebagai berikut :
Jurnal # 6 :
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp xx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xx
Biaya Administrasi dan Umum Rp xx
Biaya Pemasaran Rp xx
Gaji dan Upah Rp xx


c. Pencatatan pembayaran gaji dan upah
Pencatatan pembayaran gaji dan upah adalah sebagai berikut:
Jurnal # 7 :
Utang gaji dan Upah Rp xx
Kas Rp xx

4. Pencatatan biaya Overhead pabrik
Jurnal untuk mencatat pembebanan biaya Overhead pabrik kepada pesanan adalah sebagai berikut :
Jurnal # 8 :
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Rp xx
Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan Rp xx

Jurnal untuk mencatat biaya Overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi adalah sebagai berikut :
Jurnal # 9 :
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xx
Akumulasi Depresiasi Peralatan Rp xx
Akumulasi Depresiasi Toko Rp xx
Persekot Asuransi Rp xx
Persediaan Suku Cadang Rp xx
Persediaan Bahan Bangunan Rp xx
Jurnal penutup
Jurnal # 10 :
Biaya Overhead pabrik yang Dibebankan Rp xx
Biaya Overhead sesungguhnya Rp xx

Selisih biaya Overhead pabrik yang dibebankan ke produk dengan biaya Overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam suatu periode akuntansi ditentukan dengan menghitung saldo rekening Biaya Overhead sesungguhnya.

Debit :
Jurnal # 4 Rp xx
Jurnal # 6 Rp xx
Jurnal # 9 Rp xx +
Jumlah debit Rp xx

Kredit :
Jurnal # 10 Rp xx
Selisih pembebanan kurang Rp xx

Jika terjadi selisih pembebanan kurang, maka dibuat jurnal :
Jurnal # 11 :
Selisih Biaya Overhead Pabrik Rp xx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xx


5. Pencatatan harga pokok produk jadi
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi tersebut adalah :
Jurnal # 12 :
Persediaan Produk Jadi Rp xx
Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku Rp xx
Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp xx
Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Rp xx



6. Pencatatan harga pokok produk dalam proses
Jurnal untuk mencatat harga pokok pesanan yang belum selesai adalah sebagai berikut :
Jurnal # 13 :
Persediaan Produk Dalam Proses Rp xx
Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku Rp xx
Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp xx
Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Rp xx


7. Pencatatan harga pokok produk yang dijual
Jurnal # 14 :
Harga Pokok Penjualan Rp xx
Persediaan Produk Jadi Rp xx

8. Pencatatan Pendapatan Penjualan Produk
Jurnal yang dibuat untuk mencatat piutang kepada pemesan adalah sebagai berikut :
Jurnal # 15 :
Piutang Dagang Rp xx
Hasil Penjualan Rp xx


















2.4. Perancangan Sistem Dengan Unified Modeling Language
Pemodelan (modeling) adalah proses merancang piranti lunak sebelum melakukan pengkodean (coding). Model piranti lunak dapat dianalogikan seperti pembuatan blueprint pada pembangunan gedung. Membuat model dari sebuah sistem yang kompleks sangatlah penting karena kita tidak dapat memahami sistem semacam itu secara menyeluruh. Semakin komplek sebuah sistem, semakin penting pula penggunaan teknik pemodelan yang baik. Dengan menggunakan model, diharapkan pengembangan piranti lunak dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna dengan lengkap dan tepat, termasuk faktor-faktor seperti scalability, robustness, security, dan sebagainya.
Perancangan sistem memiliki jenis pendekatan yang bermacam-macam. Pendekatan yang akan di pakai dalam laporan ini ialah Object-Oriented Design (OOD). OOD merupakan pendekatan desain yang menggunakan konsep objek, penyatuan antar objek, atributnya, dan method-nya. Objek merupakan hasil representasi data sebenarnya di dunia nyata dalam lingkup bisnis ke dalam sistem komputer. Objek berada dalam suatu kelas, yang merupakan kumpulan dari objek-objek sejenis. Objek mempunyai atribut-atribut yang merupakan alat identifikasi dirinya, yang membedakannya dengan objek lainnya. Untuk mengakses sebuah atribut dari objek atau memberi perlakuan kepada suatu objek, digunakan fungsi tersendiri yang disebut method. Penggunaan method ini memungkinkan objek dan atributnya lebih aman dari perlakuan-perlakuan yang tidak semestinya pada sistem.
OOD sering diterapkan dengan menggunakan notasi Unified Modelling Language (UML). UML ini merupakan notasi standar yang diciptakan untuk memudahkan pengembangan sistem berbasis objek. UML memiliki diagram-diagram yang dapat melambangkan proses, jalannya data, objek-objek dalam sistem, serta penggambaran bagaimana objek-objek tersebut saling berinteraksi.
UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.
Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, di mana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. UML mendefinisikan beberapa diagram, namun dalam laporan ini hanya akan dibahas Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram. Berikut penjelasan dari masing-masing diagram tersebut.

2.4.1. Use Case Diagram
Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya log in ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya.
Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Berikut notasi dalam use case yang akan kita gunakan dalam laporan ini, beserta penjelasannya:

Notasi Fungsi

Menyatakan aktor atau pengguna yang dapat berinteraksi dengan system
Menyatakan use case atau fungsi yang ada dalam sistem

Menyatakan hubungan antara aktor dengan use case dalam sistem

Menyatakan inheritance dari suatu aktor ke aktor lain


Menyatakan hubungan ketergantungan antar use case, yakni pelaksananaan suatu use case baru bisa dilakukan setelah pelaksanaan use case lain selesai

Tabel 2.1. Notasi Use Case Diagram

Contoh :
Notasi ini berarti aktor berinteraksi dengan sistem melalui fungsi ‘use case’, atau aktor dapat menjalankan fungsi ‘use case’.

Notasi ini berarti bahwa aktor1 melakukan inheritance dari aktor2, artinya bahwa aktor1 dapat juga melakukan fungsi-fungsi yang dapat dilakukan oleh aktor2.
Notasi ini berarti pelaksanaan ‘use case1’ tergantung kepada pelaksanaan ‘use case2’, dengan kata lain ‘use case1’ baru bisa dilakukan setelah ‘use case2’ terpenuhi/selesai dijalankan.

Tabel 2.2. Contoh penggunaan Use Case Diagram
Use case kadang tidak cukup dinyatakan dengan diagram, melainkan perlu penjelasan lebih lanjut, yang sering disebut dengan use case description.

2.4.2. Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, desicion yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas bertentu.
Berikut beberapa notasi dalam activity diagram yang akan kita gunakan dalam laporan ini, beserta penjelasannya:
Notasi Fungsi
Titik awal alir aktivitas
Titik akhir alir aktivitas
Aktivitas yang dilakukan oleh masing-masing objek
Decision yang menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu

Object swimlane yang menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.

Tabel 2.3. Notasi Activity Diagram

2.3.3. Sequence Diagram
Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-triger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.
Berikut contoh notasi sequence diagram beserta penjelasannya:
Notasi Penjelasan

Objek beserta lifeline-nya

Pesan yang synchronous, artinya pemanggilan method ini akan menyebakan objek target diblokir untuk sementara, sampai dia mengembalikan suatu hasil kepada objek pemanggilnya

Pesan yang asynchronous, artinya objek target tidak akan diblokir, melainkan kedua objek yang bersangkutan bisa tetap menjalankan proses lainnya secara bersamaan

Periode waktu

Tabel 2.4. Notasi Sequence Diagram

2.5. Konsep Basis Data
2.5.1. Pengertian Basis Data
Menurut Adi Nugroho, ST., MMSI, 2004, dalam bukunya Konsep Pengembangan Sistem Basis Data :
Basis data adalah koleksi dari data-data yang terorganisasi dengan cara sedemikian rupa sehingga data mudah disimpan dan dimanipulasi (diperbaharui, dicari, diolah dengan perhitungan-perhitungan tertentu, serta dihapus).
Mengapa diperlukan Database:
1. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.
2. Menentukan kualitras informasi : akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatnyannya.
3. Mengurangi duplikasi data (Data redudancy).
4. Hubungan data dapat ditingkatkan (Data relatability).
5. Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.
Marlinda L, 2004, memberikan pengertian Sistem Basis Data sebagai berikut:
Sistem Basis Data adalah sistem menyusun dan mengelola records menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/ perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses pengambilan keputusan.

2.5.2. Jenjang Data Dalam Basis Data
Jenjang data dalam struktur database dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1. Jenjang data dalam struktur database


Berikut penjelasan dari masing-masing jenjang data di atas.
1. Character : merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf ataupun karekter-karakter khusus (special characters) yang membentuk suatu item data/field.
2. Field : merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat, dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk suatu record.
3. Record : Kumpulan dari field membentuk suatu record. Record menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu. Kumpulan dari record membentuk suatu file. Misalnya file personalia, tiap-tiap record dapat mewakili data tiap-tiap karyawan.
4. File : File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesautuan data yang sejenis. Misalnya file mata pelajaran berisi data tentang semua mata pelajaran yang ada.
5. Database : kumpulan dari file/tabel membentuk database.

2.6. Konsep Laporan Laba/Rugi
2.6.1. Pengertian Laporan Laba/Rugi
Laporan Laba/Rugi (Income Statement) adalah laporan mengenai penghasilan dan beban suatu perusahaan untuk suatu periode tertentu. Laporan Laba/Rugi menggambarkan kinerja perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Oleh karena dalam penyusunan laporan Laba/Rugi sangat penting diperhatikan prinsip-prinsip pengakuan pendapatan dan pengakuan beban.
2.6.2. Pengertian Pendapatan
Standar Akuntansi Keuangan mendefinisikan penghasilan (income) sebagai kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Dalam pengertian tersebut, penghasilan meliputi pendapatan (revenues) dari penjualan (sales) barang/jasa, pendapatan bunga, dividen, royalti, honorarium profesional, komisi dan keuntungan (gains) dari penjualan surat berharga atau aktiva tetap. Tidak termasuk penghasilan adalah peningkatan aktiva perusahaan yang timbul dari investasi pemilik (investor).
Dalam laporan Laba/Rugi, penghasilan perusahaan secara garis besar diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu penghasilan usaha dan pengahasilan luar usaha.
1. Penghasilan usaha (operating income) adalah penghasilan yang diperoleh dari aktivitas usaha pokok (utama) perusahaan. Misalnya penghasilan usaha perusahaan dagang adalah hasil pejualan barang dagangan, biasa disingkat dengan istilah penjualan. Sementara penghasilan usaha perusahaan yang bergerak di bidang jasa adalah hasil penjualan jasa.
2. Penghasilan di luar usaha (non operating income) adalah penghasilan yang diperoleh dari aktivitas di luar aktivitas pokok perusahaan, atau dari kegiatan usaha sampingan yang dilakukan sewaktu-waktu. Misalnya perusahaan bengkel selain menjual jasa bengkel, kadang-kadang menyewakan kendaraan. Sewa yang diterima perusahaan tersebut merupakan penghasilan di luar usaha.
2.5.3. Pengertian Beban
Standar Akuntansi Keuangan mendefinisikan beban (exspenses) sebagai penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
Seperti halnya penghasilan, beban dalam laporan Laba/Rugi dikelompokkan menjadi beban usaha (operating expense) dan beban di luar usaha (non operating expenses).
1. Beban usaha adalah beban-beban yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan aktivitas usaha pokok perusahaan
2. Beban di luar usaha adalah beban yang timbul dari aktivitas di luar usaha pokok perusahaan, misalnya rugi penjualan aktiva tetap dan beban bunga. Disamping beban usaha dan beban di luar usaha tersebut di atas, yang harus diinformasikan terpisah dalam laporan Laba/Rugi adalah kerugian yang sifatnya tidak biasa seperti kerugian akibat kebakaran atau bencana banjir.
2.5.4. Format Laporan Laba/Rugi
Format Laporan Laba/Rugi dapat dilihat pada contoh di bawah ini:



































Gambar 2.2. Contoh Format Laporan Laba/Rugi

2.6. Visual Basic 6.0, Microsoft Access, Dan Crystal Report 8.5
2.6.1. Visual Basic 6.0
Microsoft Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang cukup populer dan mudah untuk dipelajari. Digunakan untuk membuat program dengan aplikasi GUI (Grhapical User Interpace), atau program yang memungkinkan pengguna komputer dapat berkomunikasi menggunakan media grafik atau gambar dengan komputer tersebut.
Microsoft Visual Basic menyediakan fasilitas yang memungkinkan pengguna mneyusun sebuah program dengan memasang objek-objek grafis dalam sebuah form. Visual Basic berawal dari sebuah bahasa pemrograman BASIC (Beginners All-purpose Symbolic Instruction Code). Karena bahasa BASIC cukup mudah dipelajari dan popular, maka hampir setiap programmer menguasai bahasa ini.
Visual Basic menyediakan berbagai perangkat yang dapat digunakan untuk membuat program aplikasi baik aplikasi kecil dan sederhana untuk keperluan sendiri, hingga aplikasi untuk sistem enterprise yang besar dan rumit, atau bahkan aplikasi yang dijalankan melalui internet. Secara umum ada beberapa manfaat yang diperoleh dari pemakaian program Visual Basic, di antaranya:
1. Dipakai dalam membuat program aplikasi berbasis windows.
2. Dipakai dalam membuat obyek-obyek pembantu program, seperti fasilitas Help, Kontrol Active X, Aplikasi Internet dan sebagainya.
3. Digunakan untuk menguji program (Debugging) dan menghasilkan program akhir EXE yang bersifat Executable, atau dapat langsung dijalankan.
2.6.2. Microsoft Access
Microsoft Access adalah suatu aplikasi yang dapat membantu kita membuat sebuah aplikasi database dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu microsoft acces merupakan aplikasi program yang sangat mudah dan fleksibel dalam pembuatan dan perancangan sistem manajemen database. Microsoft access saat ini banyak digunakan dalam pembuatan aplikasi program yang sangat sederhana dan mudah, misalnya:
1. Untuk membuat aplikasi program persediaan barang
2. Untuk memuat aplikasi program gaji karyawan/pegawai
3. Untuk membuat aplikasi program kehadiran
4. Untuk membuat aplikasi program penjualan dan pembelian
5. Untuk membuat aplikasi program administrasi pendidikan
6. Untuk membuat aplikasi program antrian kunjungan berobat, dll.
Dengan microsoft access, kita dapat merancang dan mengelola database yang saling terkait antar beberapa bagian. Bagian-bagian microsoft access yaitu:
1. Table
Digunakan untuk menyimpan data yang akan diproses.
2. Query
Merupakan ’permintaan data’ berupa bahasa bisnis, untuk mengolah data dalam tabel-tabel menjadi suatu informasi yang bisa dimengerti. Seperti mengelompokkan penjualan terbesar oleh customer yang dimiliki. Untuk membuat query ini bisa berdasarkan pada satu tabel, dua, atau lebih dengan syarat antar tabel itu ada field yang saling berhubungan. Selain itu query juga bisa melakukan operasi perhitungan.
3. Form
Digunakan untuk merepresentasikan dan membuat rancangan berupa formulir untuk penginputan data agar tampilan form tersebut lebih menarik, mudah diperbaiki,dapat menampilkan data dari record pertama sampai dengan record terakhir, juga dapat menambahkan tombol dan gambar.
4. Report
Digunakan untuk merepresentasikan hasil olahan data menjadi informasi/laporan yang siap dicetak di lembaran kertas. Laporan dapat ditambahkan judul, gambar, tanggal, waktu dan juga dapat dikelompokkan menurut kode ataupun nama barang.
5. Macro
Digunakan untuk membuat menu berupa tombol perintah yang dapat dijalankan secara otomatis melalui rancangan form ataupun melalui rancangan report.
6. Pages
Digunakan untuk merancang tampilan data access pada halaman web melalui sistem jaringan (server)
7. Modules
Digunakan untuk membuat rancangan modul pengolahan database yang dibuat dengan menggunakan kode pada Visual Basic For Aplications.
8. Switchboard
Digunakan untuk membuat menu program berupa tombol menu yang dideklarasikan dengan tombol menu yang lain. Sebenarnya hampir sama seperti dalam pembuatan tombol macro, hanya saja menu switchboard sedikit lebih menarik dan atraktif.

2.6.3. Crystal Report 8.5
Crystal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan program Microsoft visual basic 6.0, tetapi keduanya dapat dihubungkan. Hasil mencetak dengan Crystal Report lebih baik dan lebih mudah karena pada Crystal Report banyak tersedia obyek maupun komponen yang mudah digunakan.
Ada beberapa fasilitas pada Crystal Report yang dapat digunakan oleh pengguna di antaranya:
1. Blank Report dan Report Expert
Jika pengguna ingin membuat Report baru, pengguna bisa menggunakan fasilitas Blank Report, di samping itu cara lain untuk membuat Report yaitu dengan memodifikasi Report yang sudah ada sebelumnya.
2. Fasilitas Select Expert
Pengguna dapat menggunakan fasilitas Select Expert yang diberikan oleh Crystal Report untuk memudahkan dalam memilih record yang ingin ditampilkan pada Report. Dengan fasilitas Select Expert ini pengguna dapat menspesifikkan field yang ditampilkan.


3. Sorting, Grouping, dan Summarizing
Fasilitas Sorting dapat digunakan untuk mengurutkan data yang banyak sehingga Report akan lebih mudah untuk dibaca. Sementara fasilitas Grouping digunakan jika ada data yang sama yang ditampilkan berulang kali. Dalam hal ini pengguna tentu ingin mengatur agar Report hanya menampilkan data itu sekali saja sebagai suatu kelompok, inilah yang disebut dengan Grouping.
Setelah Report diurutkan dan dikelompokkan dengan benar, secara umum pengguna dapat membuat ringkasan (rekapan) dari hasil pengelompokan tersebut, seperti total dari group untuk field tertentu. Maka untuk tujuan ini pengguna bisa menggunakan fasilitas Summarizing.
4. Presentasi Report
Presentasi Report adalah Report yang digunakan untuk presentasi. Pengguna dapat menggunakan fasilitas special formatting, special field, lines, boxes, dan picture dalam memodifikasi tampilan agar Report lebih menarik dan berkualitas untuk dibaca.

BAB I



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Ilmu Akuntansi yang berkembang di era globalisasi seperti sekarang ini dirasakan telah memberikan berbagai manfaat yang sangat berguna bagi perusahaan. Semua perusahaan baik perusahaan yang bergerak dibidang jasa, dagang, dan industri akan berjalan baik, jika manajemen memperoleh informasi yang dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Khusus perusahaan industri yang baru berkembang dalam pelaksanaan kegiatan usahanya tentu akan mengolah bahan baku menjadi barang jadi sehingga menyebabkan volume produksipun meningkat dan memungkinkan akan terjadi masalah dalam hal proses produksi sampai memperoleh barang jadi, maka manajemen semakin dituntut untuk mampu mengatasi aneka ragam masalah yang akan dihadapi.
Permasalahan yang dihadapi pada perusahaan industri tak kan lepas dari proses pengelolaan pesanan (order), produksi barang, dan penentuan harga pokok produksi sebagai acuan penetapan harga jual berdasarkan persentase laba yang diinginkan. Untuk pengelolaan bukti serta formulir dalam pesanan (order), pihak manajeman harus mampu mengelola dengan benar dan dengan waktu yang singkat untuk menyelesaikannya dan juga untuk penentuan harga dan perhitungan biaya yang akan dikeluarkan harus yang terhitung dengan benar dan terpercaya dengan adanya bukti transaksi pengeluaran biaya.
Melihat permasalah tersebut di atas, maka cara yang tepat dan efisien adalah dengan menerapkan pencatatan dan perhitungan secara komputerisasi dengan menggunakan perangkat lunak (software) yang dapat dioperasikan dengan mudah, memiliki kapasitas yang besar, tepat, dan dapat memperoleh hasil (output) yang diinginkan sehingga dapat diakses kapan saja saat informasi tersebut diperlukan.
Kecanggihan teknologi informasi yang digunakan untuk mempermudah dan mempercepat proses pesanan dan produksi dalam usaha industri seharusnya dapat diaplikasikan oleh perusahaan industri. Salah satunya adalah perusahaan industri percetakkan dan pengadaan barang yaitu CV. Karya Bangun Wahana, Tangerang merupakan perusahaan percetakkan yang cukup besar dan terkenal di Kota Tangerang yang masih menggunakan sistem manual namun belum sesuai dengan PABU (peraturan akuntansi yang berlaku umum) dalam mengelola pesanan barang dan proses produksinya. Hal ini kurang efektif mengingat barang-barang yang dipesan sangat banyak dengan berbagai jenis pesanan dan pengadaan barang oleh banyak instansi serta perusahaan.
Hal tersebut tentunya menjadi salah satu kendala bagi perkembangan usaha industri CV. Karya Bangun Wahana guna membantu kelancaran dan pengelolaan usahanya, maka penulis membuat suatu program aplikasi yang dapat mempermudah dan mempercepat dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam proses pesanan dan perhitungan harga pokok produksi serta penyajian pelaporan harga pokok produksi sehingga dapat menyajikan laporan keuangan yang dibutuhkan oleh pimpinan perasahaan untuk mengambil kebijakan.
Bertitik tolak dari permasalahan tersebut di atas, maka penulis mengambil judul Proyek Akhir ini yaitu

“APLIKASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BIAYA DENGAN METODE PESANAN PADA CV. KARYA BANGUN WAHANA, TANGERANG.”


1.2. Identifikasi Masalah
Dalam proyek akhir ini penulis mengangkat permasalahan mengenai penyelesaian siklus akuntansi perusahaan manufaktur di CV. Karya Bangun Wahana, tetapi penulis membatasi permasalahan dalam ruang lingkup :
1. Pengelolaan Order dari Pelanggan
2. Pengklasifikasian biaya-biaya produksi untuk pesanan
3. Pencatatan dan perhitungan Harga Pokok Pesanan
4. Pelaporan Harga Pokok Produksi

2. Perumusan Masalah
Tujuan utama suatu perusahaan yaitu memperoleh pesanan (order) yang banyak sehingga memperoleh keuntungan yang besar dan untuk merealisasikannya diperlukan penekanan biaya produksi sesuai kebutuhan, oleh karena itu diperlukan suatu metode akuntansi yang dapat menghasilkan informasi akuntansi, khususnya pengelolaan pesanan dan Akuntansi Biaya. Berdasarkan uraian masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan pokok-pokok masalahnya yaitu sebagai berikut:
1. Apakah perusahaan telah menerapkan metode Job Order Costing dengan baik?
2. Bagaimana perusahaan mengelola proses pesanan dan menetukan Harga Pokok Pesanan sebagai dasar harga jual pesanan?
3. Apakah perusahaan memiliki laporan harga pokok produksi untuk pesanan yang dihasilkan sebagai acuan dalam pembuatan laporan laba rugi?




1.3. Batasan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam Proyek Akhir ini dibatasi pada hal-hal berikut ini :
1. Merancang program aplikasi “Akuntansi Biaya dengan Metode Pesanan” pada CV. Karya Bangun Wahana sesuai dengan prosedur yang telah berjalan pada CV. Karya Bangun Wahana.
2. Membuat program aplikasi “Akuntansi Biaya dengan Metode Pesanan” berbasis komputerisasi sehingga hasil perhitungan harga pokok produksi dapat terjamin keakuratannya.
3. Membuat laporan harga pokok produksi dan laporan laba/rugi tiap periode sebagai Output yang akan dihasilkan dari program aplikasi “Akuntansi Biaya dengan Metode Pesanan” yang dibuat.

1.4. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari proyek akhir ini adalah :
1. Membuat aplikasi sistem informasi akuntansi biaya yang meliputi pengelolaan bukti saat terjadi order sampai penyajian laporan harga pokok produksi.
2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang penerapan program aplikasi sistem informasi akuntansi biaya dengan database Microsoft Access 2007, program Visual Basic, dan pelaporan Cristal Report.
3. Untuk mengetahui keberhasilan penerapan program aplikasi yang dibuat untuk dimanfaatkan oleh pimpinan CV. Karya Bangun Wahana.

Adapun manfaat dari penelitian Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis, Dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai sebuah aplikasi “Akuntansi Biaya dengan Metode Pesanan” pada usaha percetakan dan kemudahan yang bisa diperoleh dengan semua fasiltas-fasilitas yang telah disediakan
2. Bagi pembaca, selain dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai sebuah program aplikasi aplikasi “Akuntansi Biaya dengan Metode Pesanan”, penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi dalam mengembangkan sebuah penelitian lebih lanjut mengenai program aplikasi aplikasi “Akuntansi Biaya dengan Metode Pesanan” yang serupa maupun aplikasi aplikasi Akuntansi Biaya dengan Metode Pesanan yang lain.
3. Bagi perusahaan (CV. Karya Bangun Wahana), diharapkan hasil penelitian berupa program aplikasi aplikasi “Akuntansi Biaya dengan Metode Pesanan” ini dapat diaplikasikan sehingga pencatatan pesanan dan penentuan biaya untuk harga pokok pesanan dapat dilakukan dengan cepat dan dengan hasil perhitungan yang tepat, disamping itu perhitungan Harga pokok produksi dan Laba/Rugi usaha juga dapat dilakukan dengan mudah.
4. Bagi pihak institusi pendidikan, baik P4TK Bisnis dan Pariwisata maupun Politeknik TEDC Bandung, penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diplama IV. Di samping itu hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi untuk kepentingan pelaksanaan program pendidikan Diploma IV selanjutnya.


1.5. Metodologi Penelitian
Dalam menyelesaikan Proyek Akhir ini, perlu dilakukan beberapa penelitian sehingga didapat sejumlah informasi serta data-data yang dibutuhkan. Adapun metode penelitian yang dilakukan antara lain, sebagai berikut :

1. Metodologi Pengumpulan Data Dan Informasi
a. Observasi
Melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian mengenai kegiatan yang dilaksanakan
b. Wawancara ( interview )
Melakukan tanya jawab atau wawancara dengan beberapa pihak yang bersangkutan. Dalam teknik wawancara ini penulis berperan sebagai pewawancara, sedangkan sumbernya adalah pihak terkait yang berwenang.
c. Penelitian Pustaka
Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh landasan teori dari beberapa pustaka yang terkait terhadap permasalahan yang sedang dihadapi. Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan tentang konsep dasar sistem aplikasi.

2. Metodologi Perancangan Sistem
Metodologi merupakan kesatuan dari metode-metode atau aturan pekerjaan yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan. Sedangkan metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Untuk merancang suatu aplikasi diperlukan suatu metode yaitu paradigma waterfall yang terdiri dari 5 tahap, yang tersusun dari atas kebawah, diantaranya yaitu: Analisis, Desain, Pengkodean, Testing, dan Implementasi. Dimana tujuan dari metode ini agar pengembangan sistem yang dilakukan lebih sistematis dan terurut serta selalu ada pendokumentasian pada setiap langkahnya.

1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Proyek Akhir merupakan penjelasan rinci dari isi setiap bab yang dijelaskan dalam Proyek Akhir ini. Sistematika penulisan Proyek Akhir ini yaitu:
BAB I Berisi Pendahuluan yang menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II Berisi tinjauan pusataka yang menjelaskan teori-teori yang dijadikan acuan bagi penulis dalam menyusun Proyek Akhir yaitu bagaimana pembuatan program apliksi aplikasi “Akuntansi Biaya dengan Metode Pesanan” dengan menggunakan Visual Basic 6.0 untuk pembuatan program, Database Microsoft Access 2007, serta Crystal Report 8.5 untuk pembuatan laporan.
BAB III Berisi Analisa dan Perancangan Sistem, menjelaskan gambaran umum obyek penelitian serta bagaimana sistem yang sedang berjalan. Berdasarkan informasi ini disusunlah sebuah rancangan sistem baru berbasis komputerisasi yang akan diusulkan untuk diimplementasikan pada objek penelitian yang bersangkutan.
BAB IV Berisi hasil dan pembahasan yaitu menjelaskan secara detail hasil dari sistem yang dibuat serta bagaimana implementasi dan pengujian dari sistem tersebut.
BAB V Berisi kesimpulan dari hasil penelitian yaitu ringkasan dari tinjauan teori dan praktek yang terjadi, serta sistem yang diusulkan pada CV. Karya Bangun Wahana dan saran-saran dari hasil penelitian.

Pengembangan PA (Fase1 dan 2)

APLIKASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BIAYA DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN PADA CV. KARYA BANGUN WAHANA TANGERANG

FASE I
1. PENGENALAN

1.1. Masalah
Ilmu Akuntansi yang berkembang di era globalisasi seperti sekarang ini dirasakan telah memberikan berbagai manfaat yang sangat berguna bagi perusahaan. Semua perusahaan baik perusahaan yang bergerak dibidang jasa, dagang, dan industri akan berjalan baik, jika manajemen memperoleh informasi yang dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Khusus perusahaan industri yang baru berkembang dalam pelaksanaan kegiatan usahanya tentu akan mengolah bahan baku menjadi barang jadi sehingga menyebabkan volume produksipun meningkat dan memungkinkan akan terjadi masalah dalam hal proses produksi sampai memperoleh barang jadi, maka manajemen semakin dituntut untuk mampu mengatasi aneka ragam masalah yang akan dihadapi.
Permasalahan yang dihadapi pada perusahaan industri tak kan lepas dari proses pengelolaan pesanan (order), produksi barang, dan penentuan harga pokok produksi sebagai acuan penetapan harga jual berdasarkan persentase laba yang diinginkan. Untuk pengelolaan bukti serta formulir dalam pesanan (order), pihak manajeman harus mampu mengelola dengan benar dan dengan waktu yang singkat untuk menyelesaikannya dan juga untuk penentuan harga dan perhitungan biaya yang akan dikeluarkan harus yang terhitung dengan benar dan terpercaya dengan adanya bukti transaksi pengeluaran biaya.

1.2 . Kesempatan
Melihat permasalah tersebut di atas, maka cara yang tepat dan efisien adalah dengan menerapkan pencatatan dan perhitungan secara komputerisasi dengan menggunakan perangkat lunak (software) yang dapat dioperasikan dengan mudah, memiliki kapasitas yang besar, tepat, dan dapat memperoleh hasil (output) yang diinginkan sehingga dapat diakses kapan saja saat informasi tersebut diperlukan.
Kecanggihan teknologi informasi yang digunakan untuk mempermudah dan mempercepat proses pesanan dan produksi dalam usaha industri seharusnya dapat diaplikasikan oleh perusahaan industri. Salah satunya adalah perusahaan industri percetakkan dan pengadaan barang yaitu CV. Karya Bangun Wahana, Tangerang merupakan perusahaan percetakkan yang cukup besar dan terkenal di Kota Tangerang yang masih menggunakan sistem manual namun belum sesuai dengan PABU (peraturan akuntansi yang berlaku umum) dalam mengelola pesanan barang dan proses produksinya. Hal ini kurang efektif mengingat barang-barang yang dipesan sangat banyak dengan berbagai jenis pesanan dan pengadaan barang oleh banyak instansi serta perusahaan.
Hal tersebut tentunya menjadi salah satu kendala bagi perkembangan usaha industri CV. Karya Bangun Wahana guna membantu kelancaran dan pengelolaan usahanya, maka penulis membuat suatu program aplikasi yang dapat mempermudah dan mempercepat dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam proses pesanan dan perhitungan harga pokok produksi serta penyajian pelaporan harga pokok produksi sehingga dapat menyajikan laporan keuangan yang dibutuhkan oleh pimpinan perasahaan untuk mengambil kebijakan.

1.3 . Tujuan
Sistem ini memiliki tujuan untuk :
1. Pengelolaan Order dari Pelanggan
2. Pengklasifikasian biaya-biaya produksi untuk pesanan
3. Pencatatan dan perhitungan Harga Pokok Pesanan
4. Pelaporan Harga Pokok Produksi




2 Keterlibatan personal
2.1 . Analis Sistem
Menghadapi masalah untuk pengelolaan pesanan dan pelaporan harga pokok produksi dalam akuntansi biaya, maka kami mencoba mengembangkan sistem akuntansi biaya menjadi sistem yang akuntansi yang terkomputerisasi. Dengan adanya sistem yang baru diharapkan dapat membantu pimpinan dan manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan mengenai biaya. Adapun diagram alir sistem yang dirancang dan dikembangkan tampak seperti gambar di bawah ini







Adapun tindak lanjut dari transaksi yang telah terjadi pada CV. Karya Bangun Wahana dalam mengelola pesanan dan perhitungan harga pokok pesanan yaitu karyawan bagian pelaksana mencacatat jenis job dan pesanan yang diterima dari job tersebut ke dalam buku catatan yang ditulis tangan dengan tidak tersusun dan terstruktur rapi, sehingga hal ini menyebabkan ketidakamanan dari segi penyimpanan data transaksi penerimaan pesanan dan akan berpengaruh terhadap proses pelaporannya. Gambaran dari sistem yang sedang berjalan pada CV. Karya Bangun Wahana adalah sebagai berikut:





2.2 . Manajemen user
Pada sistem yang kami buat ini, pengguna sistem dapat ditunjuk dari siapapun karena sistem yang kami buat dengan tampilan sederhana memungkinkan dapat dijalankan oleh semua pengguna meskipun masih pemula, selain itu kami sertakan petunjuk penggunaan sistem, jadi meski ada yang tidak dimengerti dengan membaca petunjuk sistem tersebut pengguna akan bisa memahaminya. Untuk fasilitas yang kami sediakan sangat sederhana yaitu hanya sebuah komputer dan program yang kami buat tersebut.
Pengguna Sistem Aplikasi Akuntansi Biaya diantaranya :
1. Pimpinan/Direktur, yang bertugas sebagai administrator memperoleh hak akses penuh
2. Bagian Akuntansi dan Administrasi, yang bertugas sebagai penginput data (haknya hanya input data saja) dan menyajikan laporan biaya (harga pokok produksi).

2.2.1 Manajemen sistem
Sistem Akuntansi Biaya ini didesain menggunakan pemrograman Microsoft Visual basic 6.0, dan dirancang dengan pengolahan data langsung, maksudnya agar setiap data yang masuk langsung diproses dalam komputer. Adapun prosedur yang akan di proses antara lain, data pesanan, data biaya pesanan, dan klasifikasi biaya. Apabila ada penerimaan pesanan dari pelanggan, maka bagian administrasi akan menginput kedalam Job Pesanan sebagai bukti bahwa terjadi pesanan pada saat itu dan bagian akuntansi akan mengklasifikasikan biaya-biaya produksi sehingga akan dicatat dan dimasukan data biaya tersebut ke dalam komputer dan secara otomatis data tersebut akan tersimpan, begitu juga pada transaksi pembelian untuk biaya-biaya bahan baku, dengan begitu pimpinan/direktur perusahaan akan dengan mudah mengetahui berapa jumlah pesanan pada periode tertentu dan berapa jumlah biaya yang harus dikeluarkan, serta akan memudahkan bagian akuntansi dan administrasi dalam menginput data pesanan dan biaya serta kemudahan dalam melakukan pencarian data dengan cepat, dan efisien.

FASE II
Menentukan kebutuhan informasi

1.1. Interview Data Pesanan dan Biaya Pesanan
Pada fase ini penulis mengadakan interview dengan beberapa pihak antara lain pihak pimpinan dan manajemen, bagian administrasi dan keuangan. Interview ini berguna untuk proses pembuatan program aplikasi pengelolaan pesanan dan pengklasifikasian biaya pada perusahaan. Antara lain Penulis mengadakan interview dengan pihak manajemen berguna sebagai permohonan izin untuk mengadakan penelitian yang meraup informasi-informasi umum mengenai informasi kebutuhan dari suatu pesanan. Penulis juga mengadakan interview dengan bagian pelaksana dan keuangan, guna mengetahui pengklasifikasian biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan suatu pesanan. Sampai pada penyajian pada pelaporan harga pokok produksi yang sebelumnya belum pernah dilaksanaan dalam perusahaan, tetapi dengan adanya program ini, maka harga pokok setiap pesanan akan segera diketahui lebih jelas, sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan.


1.2. Dokumentasi Data Pesanan dan Biaya Pesanan
Pada fase ini penulis mengumpulkan beberapa dokumen yang dijadikan referensi dalam membangun aplikasi sistem akuntansi biaya, sebagai contoh mencari beberapa referensi buku yang berkaitan dengan software atau aplikasi yang akan digunakan membuat program tersebut. Selain itu penulis juga mencari beberapa dokumentasi yang berkaitan dengan prosedur penerimaan pesanan, pengklasifikasian biaya dan pelaporan harga pokok produksi.

1.3. Mengamati sistem dan keterlibatan pemakai
Pada fase ini penulis mengamati sistem serta keterlibatan sistem tersebut sebagai proses berinteraksi dengan empat Entity yaitu Calon Pelanggan, Karyawan Pelaksana, Bagian Administrasi, Bagian Keuangan, dan Pimpinan/Direktur.
Sistem menerima Input berupa :
• Data Pesanan (order) dari pelanggan, meliputi :
Informasi Pelanggan, Tanggal Penerimaan Pesanan, No. Job Pesanan, Nama Pesanan yang diterima, Jumlah Pesanan yang akan dikerjakan, Tanggal Penyelesaian pesanan.

• Data Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk Pesanan yang diterima, meliputi :
Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.


Sistem mengeluarkan Output berupa :
• Informasi Pesanan (Order).
• Informasi Biaya-biaya yang dikeluarkan Pesanan (Order).
• Laporan Harga Pokok Produksi pada periode tertentu yang diinginkan.

Penyajian Laporan Harga Pokok Produksi kepada Pimpinan/Direktur dan Manajemen Perusahaan, serta informasi pesanan dari pelanggan pada periode tertentu.

1.4. Mengunakan pertanyaan who, what, where, when, how, dan why
Pada fase ini penulis menyediakan beberapa pertanyaan yang nantinya akan dijadikan sebagai alat pembantu menyelesaikan tujuan akhir dari proses pembuatan system aplikasi yang akan dibuat. Berikut ini contoh beberapa pertanyaan tersebut antara lain :
a. Apakah tujuan pengembangan system ini dilaksanakan? (what)
b. Mengapa kita perlu menerapkan Aplikasi Sistem Akuntansi Biaya secara komputerisasi ? (why)
c. Dimana program aplikasi ini akan dijalankan? (where)
d. Kapan program aplikasi ini dipergunakan? (when)
e. Bagaimana cara menerapkan Sistem Akuntansi Biaya agar labih terorganisir? (how)
f. Bagaimana prinsip kerja sistem akuntansi biaya tersebut? (how)
g. Siapa sajakah pengguna dalam sistem tersebut? (Who)

RESUME PRESENTASE



BAB I
ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM

Topik utama yang akan dibahas adalah :
1. Sistem Informasi
2. Fase Analisa dan Perancangan
3. Perbaikan Sistem
4. Tool CASE
5. Metodologi Alternatif

1. Informasi
Informasi adalah sebuah sumber organisasi di mana harus diatur secara baik seperti sumber daya yang lainnya. Biaya dihubungkan dengan proses informasi dan proses informasi harus diatur untuk mendapatkan keunggulan potensial.

Kategori
Delapan Kategori dalam Sistem Informasi, yaitu:
a) Transactions Processing System (TPS)
b) Office Outomation System (OAS)
c) Knowledge Work System (KWS)
d) Management Information System (MIS)
e) Decision Support System (DSS)
f) Expert System (ES)
g) Group Decision Support System (GDSS)
h) Executive Support System (ESS)






Teknologi Baru
Yang dimaksud dengan teknologi baru yaitu suatu sistem yang dapat diintegrasikan dengan sistem tradisional. Contohnya:
 E-Commerce menggunakan Web untuk melakukan transaksi bisnis
 Enterprise Resource Planning (ERP), mengintegrasikan banyak sistem informasi yang berbeda dalam suatu perusahaan
 Peralatan wireless and handheld, termasuk mobile commerce (mcommerce)
 Open source software

Keuntungan Menggunakan Web
Keuntungan dalam menggunakan web adalah :
 Meningkatkan kepedulian terhadap ketersediaan layanan, produk, orang atau group
 24 jam akses users
 Desain interface standard
 Menciptakan sistem global

2. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Analisa dan perancangan sistem adalah sebuah pendekatan sistematik untuk mengidentifikasi masalah, kesempatan, tujuan, analisa aliran informasi organisasi, dan merancang sistem informasi terkomputer untuk menyelesaikan sebuah masalah.
Analisa Sistem
Analisa sistem berfungsi sebagai:
• Konsultan bisnis
• Men-support para expert dalam bisnis
• Agen perubahan
Analisa sistem adalah problem solvers dan membutuhkan keahlian komunikasi. Analisa sistem harus beretika dengan user dan konsumen.



SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM
Siklus hidup pengembangan sistem adalah sebuah pendekatan sistem untuk menyelesaikan masalah bisnis. Siklus hidup pengembangan sistem terdiri dari 7 fase dan setiap fase mempunyai aktifitas yang unik.
1. FASE 1
a. Pengenalan
- Masalah
- Kesempatan
- Tujuan
b. Keterlibatan Personal
- Analisis sistem
- Manajemen user
- Manajemen sistem
2. FASE 2
a. Menentukan Kebutuhan Informasi
- Interview manajemen, operasi dan personal
- Mengumpulkan dokumen sistem/operasi
- Menggunakan questioner
- Mengamati sistem dan keterlibatan personal
- Menggunakan pertanyaan who, what, where, when, how, dan why.
b. Keterlibatan Personal
- Analisis sistem
- Manajemen user
- Pekerja operasi
- Manajemen sistem
3. FASE 3
a. Analisa Kebutuhan sistem
- Membuat data flow diagrams
- Dokumen prosedur logik untuk proses data flow diagram
- Melengkapi kamus data/data dictionary
- Membuat keputusan semistruktur
- Mempersiapkan dan mempresentasikan proposal sistem
- Merekomendasikan solusi optimal ke manajemen
b. Keterlibatan Personal
- Analisis sistem
- Manajemen user
- Manajemen sistem
4. FASE 4
a. Merancang Sistem yang Direkomendasikan
- Melakukan desain user interface
• Desain output
• Desain input
- Desain control sistem
- Desain file dan atau database
- Menghasilkan spesifikasi program
- Menghasilkan tabel atau pohon keputusan
b. Keterlibatan Involved
- Analyst
- System designer
- User management
- User operations workers
- System management
5. FASE 5
a. Mengembangkan dan Mendokumentasikan Program
- Desain program komputer menggunakan structure charts, Nassi-Schneiderman
- Pembuatan desain program
- Pembuatan program komputer
- Dokumentasi software dengan help files, procedure manuals, dan Web sites dengan Frequently Asked Questions
b. Keterlibatan Personal
- Analisis sistem
- Disainer sistem
- Programmers
- Manajemen sistem
6. FASE 6
a. Testing dan Implementasi Sistem
- Test and debug program komputer
- Test sistem komputer
- Peningkatan sistem
b. Keterlibatan Personal
- Analisis sistem
- Desainer sistem
- Programer
- Manajemen sistem
7. FASE 7
a. Implementasi dan Evaluasi Sistem
- Konversi rencana
- Pelatihan user
- Pembelian dan installasi perangkat baru
- Meng-convert files
- Melakukan review dan evaluasi sistem
b. Keterlibatan Personal
- Analisis sistem
- Desainer sistem
- Programmer
- Manajemen user
- Pekerja operasi
- Manajemen sistem




Rapid Application Development
Rapid Application Development (RAD) adalah pendekatan orientasi objek untuk pengembangan sistem.
Maintenance Sistem
Maintenance sistem adalah menghilangkan error yang tidak terdeteksi dan meningkatkan software yang ada. Waktu yang dihasilkan maintenance biasanya berkisar 48-60 persen dari waktu total.

3. PENINGKATAN SISTEM
Sistem harus ditingkatkan, untuk :
- Menambah fitur tambahan pada sistem
- Kebutuhan bisnis dan pemerintah berubah setiap waktu
- Teknologi, hardware, dan software berubah sangat cepat

4. TOOL CASE
Tool CASE adalah otomatis, paket software secara microcomputer untuk analisa dan desain sistem. Empat alasan penggunaan tool CASE adalah:
1. Untuk meningkatkan produktifitas analisis sistem
2. Perantara komunikasi antara analisis dan user
3. Menyiapkan kontinuitas diantara fase siklus hidup
4. Untuk mengetahui pengaruh dari maintenance

Kategori Tool CASE
Tool CASE dibagi menjadi beberapa kategori yaitu:
• Upper CASE (disebut juga front-end CASE) digunakan untuk melakukan analisa dan desain.
• Lower CASE (disebut juga back-end CASE). Tool ini meng-genarate kode sumber bahasa program dari desain CASE.
• Integrated CASE, melakukan fungsi upper dan lower CASE.


UPPER CASE
Tool Upper CASE terdiri dari:
 Create dan modifikasi desain sistem
 Penyimpanan data dalam sebuah gudang proyek
 Gudang adalah sebuh kumpulan records, elements, diagrams, screens, reports, dan informasi lainnya
 These CASE tools memenuhi kebutuhan model organisasi dan mendefinisikan batasan-batasan sistem.

LOWER CASE
 Tool Lower CASE men-genarate kode sumber bahasa komputer dari desain CASE
 Kode sumber biasanya degenerate di beberapa bahasa.

KEUNTUNGAN GENERATE KODE
a. Waktu untuk mengembangkan penurunan sistem baru
b. Waktu maintenance kode generate lebih sedikit dibandingkan dengan maintenance sistem tradisional
c. Program komputer bisa di-generate dalam lebih dari satu bahasa
d. Desain CASE dibeli dari vendor pihak ketiga dan menyesuaikan kebutuhan organisasi
e. Kode generate adalah bebas dari error kode program

REVERSE ENGINEERING
Reverse engineering adalah men-generate desain CASE dari kode program komputer. Kode sumber/source code diamati, dianalisa, dan dikonversikan ke dalam entitas gudang.




HASIL REVERSE ENGINEERING
Hasil reverse engineering tergantung dari tool yang digunakan.
 Struktur dan elemen data, menggambarkan file-file dan record yang disimpan oleh sistem
 Perancangan layar, bila program sedang on-line
 Laporan layout untuk batch program
 Rencana struktur yang menunjukkan hirarki modul-modul di dalam program
 Perancangan basisdata dan hubungannya

KEUNTNGAN REVERSE ENGINEERING
Mempunyai beberapa keutungan, antara lain sebagai berikut:
a. Waktu yang digunakan dalam pemeliharaan sistem bisa dikurangi
b. Dokumentasi, yang sebelumnya belum ada atau hanya minimal untuk program lama, bisa dilakukan
c. Menciptakan program terstruktur dari program tak terstruktur atau kode komputer terstruktur yang tidak tepat
d. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam pemeliharaan di masa dating lebih mudah dibuat
e. Analisis bisa ditampilkan atas sistem untuk mengurangi bagian yang tidak perlu dari kode komputer.

Analisa dan Perancangan Sistem Berorientasi Objek
Analisa dan desain berorientasi objek (object-oriented) digunakan untuk membuat program berorientasi objek. Pemrograman O-O tidak hanya mencakup kode tentang data, namun juga instruksi tentang operasi yang harus ditampilkan atasnya.

Tipe Analisa dan Desaian O-O
Ada tiga tipe analisa dan desain O-O :
1. Analisa berorientasi objek/object –oriented analysis (OOA)
2. Desain berorientasi objek/object-oriented desain (OOD)
3. Unified Modeling Language (UML), suatu bahasa standar pemodelan berorientasi objek.

Analisa dan Desain Alami
Analisa dan desain terstruktur menampilkan suatu pendekatan sistematis pengembangan sistem dalam suatu siklus alami. Pendektesian error analisa dan desain pada fase yang lebih tinggi dalam siklus hidup pengembangan sistem akan menimbulkan biaya yang lebih banyak untuk perbaikannya dibandingkan dengan pendeteksian pada fase lebih awal.

5. METODOLOGI ALTERNATIF
Metodologi Alternatif tersedia untuk analisa sistem, diantaranya :
• Prototyping
• ETHICS
• Project Champions
• Soft System Mehtodology
• Multi-View

TUGAS 1

BAB I
PENDAHULUAN


ANALISIS DAN SISTEM INFORMASI


1. KONSEP DASAR SISTEM

Dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan sebuah sistem, yaitu dengan pendekatan:

Prosedur: “Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu keinginan untuk menyelesaikan suatu sasaran yang terntentu”.

Prosedur adalah “rangkaian oprasi klerikal (tulis-menulis), yang melibatkan beberapa orang dalam satu/lebih departemen yang digunakan untuk menjamin penanganan yang beragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi serta untuk menyelesaikan suatu kegiatan tertentu”.
Urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya.

Kedua definisi tersebut benar dan tidak saling bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan elemen-elemen/komponen-kpmponen/subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya suatu system dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Misalnya sistem akuntansi yang dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya, dan sebagainya.

2. KARAKTERISTIK SISTEM
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu:
a. Komponen-Komponen (Components), Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan.
b. Masukan (Input), Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
c. Keluaran (Output), Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
d. Pengolah (Process), Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
e. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal), Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

3. KLASIFIKASI SISTEM
a. Sistem Tertentu (Deterministic System), Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan.
b. Sistem Probabilistik (Probabilistic System), Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti.
c. Sistem Terbuka (Open System), Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar/subsistem yang lainnya, sehingga harus memiliki sistem pengendalian yang baik.
d. Sistem Tertutup (Closed System), Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar.
e. Relative Closed System, Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu.
f. Artificial System, Sistem ini dibentuk berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya.
g. Natural System, Sistem yang dibentuk dari kejadian alam. Contohnya laut, tata surya, dan lain-lain.
h. Manned System, Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keiuktsertaan manusia. Sistem ini dapat digambarkan dalam cara-cara sebagai berikut:
 Sistem Manusia-Manusia, sistem yang menitikberatkan hubungan antar manusia
 Sistem Manusia-Mesin, sistem yang mengikutsertakan mesin untuk suatu tujuan
 Sistem Mesin-Mesin, sistem yang otomatis di mana manusia mempunyai tugas untuk memulai dan mengakhiri sistem, sementara itu manusia dilibatkan juga untuk memonitor sistem. Mesin berinteraksi dengan mesin untuk melakukan beberapa akitfitas.
Perancang sistem ini lebih banyak mengunakan metode “Relatively Closed dan Deterministic System”, karena sistem ini dalam pengerjaannya lebih mudah meramalkan hasil yang akan diperoleh dan lebih mudah diatur dan diawasi.

4. JENIS SISTEM
Pada dasarnya jenis sistem dibagi menjadi dua jenis yaitu, sistem alami (sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi, dsb). Dan sistem buatan manusia (sistem hukum, sistem perpustakaan, sistem transportasi, dll).
Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu perangkat keras (CPU, disk, terminal, printer, tape, dll); perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi, program aplikasi, dll; personil (yang mengoperasikan system, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran, dan melakukan aktifitas manual yang mendukung sistem); data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu); dan prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah kategori, yaitu:
a. On-line system, sistem yang menerima secara langsung masukan pada area di mana mereka dimasukan dan menghasilkan keluaran (yang dapat berupa hasil komputasi) idi area, di mana mereka diperlukan.
b. Real-time system, sistem yang mekanisme pengontrolan, perekaman data, dan pemrosesan yang sangat cepat dengan hasil yang dapat diterima dalam waktu yang relatif sama.
c. Decision support system + strategic planning systems, sistem yang memproses transaksi organisasi secara harian, membantu para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisis tujuan organisasi.
d. Knowledge-based system, program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umunya menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.

5. PELAKU SISTEM
Pelaku sistem terdiri dari tujuh kelompok, yaitu:
a. Pemakai, Pemakai adalah pelaku yang terpenting karena sistem diciptakan untuk pemakai dan melalui komunikasi dengan pemakai sistem dibuat dan dirancang hingga mencapai bentuk terakhir. Pada umumnya pemakai dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
 Operasional
 Pengawas.
 Eksekutif
b. Manajemen, Umunya terdiri dari tiga jenis manajemen, yaitu :
 manajemen pemakai
 manajemen sistem
 manajemen umum
c. Pemeriksa, Ukuran sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi di mana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa.
d. Penganalisa Sistem
Fungsi-fungsinya adalah sebagai arkelog (yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama), inovator (membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi kemungkianan-kemungkinan lain), mediator (menjalankan fungsi komunikasi dari semua level yaitu pemakai, manajer, pemrogram, pemeriksa dan pelaku sistem lainnya yang mungkin belum mempunyai sikap dan cara pandang yang sama), dan pimpinan proyek (sebgai personil yang lebih berpengalaman dari pemrogram dan ditunjuk dalam pekerjaan lebih dulu sebelum pemrogram bekerja).
e. Pendesain Sistem
Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem (kebutuhan pemakai tidak berorientasi pada teknologi tertentu), yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan tidak diformulasikan oleh pemrograman.
f. Pemrogram
Setelah penganlisa sistem memberikan hasil kerjanya dan kemudian diolah oleh pendesain sistem baru, pemrograman dapat mulai bekerja.
g. Personil Pengoperasian
Bertugas dan bertanggung jawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan back-up.

6. INFORMASI
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalirdi dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alas an bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan.
Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.

Data VS Informasi
a. Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang dihadapi.
b. Data bisnis (business data) adalah deskripsi organisasi tentang sesuatu (resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi.
c. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data-item. Data merupakan bentuk yang belum dapat memberikan manfaat yang besar bagi penerimanya, sehingga perlu suatu model yang nantinya akan dikelompokkan dan diproses untuk menghasilkan informasi. Hal tersebut dapat dilihat dalam contoh kasus sebagai berikut:
Dalam kegiatan perusahaan, dari hasil transaksi penjualan oleh sejumlah salesman, dihasilkan sejumlah faktor-faktor yang merupakan data dari penjualan pada suatu periode tertentu. Faktur-faktur penjualan tersebut masih belum dapat memberikan informasi yang baik bagi manajemen. Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktur-faktur tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi. Sesudah diolah, akan dapat diperoleh informasi, antara lain meliputi:
a. Laporan penjualan dari setiap salesman, yang berfungsi untuk memberikan besarnya komisi dan bonus
b. Laporan penjualan setiap daerah, yang berfungsi untuk pelaksanaan promosi dan periklanan
c. Laporan penjualan setiap jenis barang, yang berfungsi untuk mengontrol persediaan barang dan untuk mengevaluasi barang yang tidak/kurang laku terjual.

7. PENGOLAHAN DATA (DATA PROCESSING)
Operasi yang dilakukan dalam pengolahan data:
Data Input
a. Recording transaction data kesebuah pengolahan data medium (contoh, punching number ke dalam kalkulator).
b. Coding transaction data ke dalam bentuk lain (contoh, converting atribut kelamin female ke huruf F).
c. Storing data or information untuk pengambilan keptusan (informasi yang mungkindibutuhkan untuk di masa yang akan dating).
Data Transformation
a. Calculating, operasi aritmatik terhadap data field
b. Summarizing, proses akumulasi beberapa data (contoh, menjumlah jumlah jam kerja setiap hari dalam seminggu menjadi nilai total jam kerja seminggu).
c. Classifying data group-group tertentu:
 Categorizing data ke dalam group berdasar karakteristik tertentu (contoh, pengelompokkan data mahasiswa berdasar semester aktif).
 Sorting data ke dalam bentuk yang berurutan (contoh, pengurutan nomor induk karayawan secara ascending).
 Marging untuk dua atau lebih set data berdasar criteria tertentu (menggabungkan data penjualan bulan Januari, Februari dan Maret ke dalam groupntriwulan).
 Matching data berdasar keinginan pengguna terhadap group data (contoh, memilih semua karyawan yang total pendapatannya lebih dari 15 juta pertahun).

Information Output
a. Displayingresult
b. Reproducing
c. Telecommunicating

8. SIKLUS INFORMASI
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi dalam menghasilkan informasi. Pertama-tama yang dimasukkan ke dalam model umumnya memiliki urutan proses tertentu dan pasti, setelah diproses akan dihasilkan informasi tertentu yang bermanfaat bagi penerima (level management) sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan atau melakukan tindakan tertentu. Dari keputusan/tindakan tertentu akan menghasilkan kebijakan-kebijakan teretntu yang akan digunakan kembali sebagai data yang akan nantinya akan dimasukkan ked ala model (proses), begitu seterusnya. Dengan demikian akan membentuk suatu siklus informasi (information cyle), seperti gambar beriktut:





Gambar 1. Siklus Informasi

Kualitas Informasi
Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu:
Relevan (relevancy
Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya.
Akurat (accuracy)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias/menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan/kesengajaan sehingga merusak/merubah dat-data asli tersebut.
Komponen akurat:
Completeness; Are necessary message items present?
Berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhindalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keselruhan,sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
Correctness; Are message items correct?
Security; Did the message reach all or only the intended system users?

Tepat waktu (timeliness)
Informasi yang dihasilkan tidak boleh terlambat (using). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan akan berakibat fatal/kesalahan dalam keputusan/tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu inforamasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi tertentu.
Ekomonis (Economy)
• What level of resources is needed to move information through the problem-solving cycle?
Dapat dipercaya (Reliability)

Nilai Informasi
Nilai informasi yang dibutuhkan dari: Manfaat (use) dan Biaya (cost). Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukurannya dapat menggunakan analisis cost effectivenesslcost benefit.

Informasi dan Tingkat Manajemen
Berdasarkan tingkatan manajemen, informasi dapat dikelompokkan berdasar penggunanya, yaitu:
Informasi Strategis
Informasi Taktis
Informasi Teknis

Sistem Informasi
Dapat didefinisikan sebagai berikut :
 Suatu sistem yang dibuat oleh manuasi terdiri dari komponen-komponen dalm organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
 Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saal dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untukmengendalikan organisasi.
 Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahn transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan lapotan-laporan yang diperlukan.

Manfaat Sistem Informasi
 Organisasi; Untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya, dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
 Bank; Untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekenig Koran dan trasaksi yang terjadi.
 Perusahaan; Untuk mempertahankan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

9. ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual. Hasil modifikasi dapat berupa subsistem baru, komponen baru atau serangkaian transforasi baru dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem agar lebih efisien, untuk mengubah sasaran system, untuk mengganti output, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain atau untuk melakukan beberapa perbaikan serupa. Tahapan dalam menganalisis sistem:
a. Definisikan masalahnya
Bagian sistem yang mana yang tidak memuaskan?. Apakah input telah mengalami perubahan bentuk, harga atau ketersediannya?. Apakah output kurang memuaskan?. Apa tujuan usaha analisis sistem?.
b. Pahami sistem tersebut dan buat definisinya
Karena sistem mempunyai hirarki (terdapat subsistem di dalam yang lebih besar) dan saling berhubungan dengan lingkungannya, maka akan sulit untuk dapat merumuskan secara tepat apa saja komponen sistem yang sedang dipelajari. Tindakan ini selanjutnya dapat diperinci lebih lanjut dengan mengajukan beberapa pertanyaan berikut untuk mendapatkan pemahaman tentang sistem.
 Apa yang menjadi variabel-variabel (komponen sistem)?
 Bagaimana tiap variabel tersebut saling berhubungan dan juga dengan lingkungan?
 Apa yang menjadi batasan sistem, yaitu di mana sistem akan berakhir serta apa rumusan perkembangannya?
c. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan denganmemperhatikan modifikasi sistem tersebut?. Pilihan apa saja yang tersedia untuk memperbaiki sistem, berapa biayanya serta apakah hal tersebut dapat diterapkan?.
d. Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya.
e. Terdapat alternatif tersebut.
f. Jika memungkinkan harus mencoba mengevaluasikan dampak dari perbuatan yang telah dilakukan terhadap sistem.

10. GLOBALISASI EKONOMI
Pengaruh globalisasi ekonomi terhadap para pemain dalam permainan sistem:
 Sistem informasi dan aplikasi computer harus diinternasionalkan
 Kebanyakan sistem informasi pada akhirnya memerlukan konsolidasi informasi untuk analisis performa dan pembuatan keputusan


a. E-Commerce dan E-Business
Sebagai akibat dari globalisasi dan meluasnya internet, bisnis berubah atau memperluas model bisnis untuk mengimplementasikan electronic commerce (e-commerce)/ perdagangan elektronik dan electronic business (e-business)/ bisnis elektronik. Internet secara fundamental mengubah aturan-aturan pelakasanaan bisnis.
1. Pemasaran image,
2. Perdagangan elektronik business to consumer (B2C),
3. Perdagangan elektronik business to business (B2B),
b. Keamanan dan Privasi
Bersamaan dengan tumbuhnya ekonomi digital, masyarakat dan organisasi mengembangkan kesadaran tinggi akan isu keamanan dan privasi yang dilibatkan dalam ekonomi saat ini. Hal yang berhubunga dengan keamanan adalah isu privasi. Pelanggan semakin menginginkan privasi dalam ekonomi digital.
c. Kolaborasi dan Rekanan
Kolaborasi dan rekanan adalah tren bisnis signifikan yang mempengaruhi aplikasi sistem informasi. Di dalam organisasi, maajemen menekankan perlunya menghancurkan dinding yang memisahkan departemen dan fungsi organisasi.
d. Manajemen Aset Perusahaan
Pengetahuan adalah hasil dari rangkaian bagaimana memproses data mentah menjadi informasi yang berguna. Sistem informasi mengumpulkan data mentah dengan meng-capture fakta bisnis (mengenai produk, karyawan, pelanggan, dan sejenisnya) dan memproses transaksi bisnis.
e. Continous Improvement dan Total Quality Management
Sistem informasi mengotomatisasi dan mendukung proses bisnis. Dalam usaha terus-menerus memperbaiki proses bisnis. Continous Process Improvement memeriksa proses bisnis untuk mengimplementasikan serangkaian perubahan/perbaikan.

f. Desain Ulang Proses Bisnis
Banyak sistem informasi mendukung/mengotomatisasi proses bisnis. Banyak bisnis telah belajar bahwa proses-proses bisnis tersebut secara mencolok tidak efisien dan atau berbiaya besar.
g. Aplikasi Enterprise
Secara virtual, semua organisasi besar dan kecil, menssyaratkan satu set inti untuk melakukan bisnis. Seperti ditujukan pada gambar di bawah ini. Kebanyakan bisnis aplikasi inti terdiri dari manajemen financial, manajemen SDM, pemasaran dan penjualan, dan manajemen operasi (control inventaris dan/manufaktur).



Customer Supplies





Distributors

Gambar 2. Apliaksi Enterprise
Keterangan:
ERP (Enterprise Resource Planning), aplikasi perangkat lunak yang mengintegrasikan secara penuh sistem informasi yang mencakup sebagian besar/semua fungsi bisnis ini dan mendasar (termasuk transaksi dan informasi manajemen untuk fungsi-fungsi bisnis tersebut).

SCM (Supply Chain Management), aplikasi perangkat lunak yang mengoptimalkan proses bisnis untuk memperoleh bhan mentah melalui distribusi produk yang telah selesai dengan mengintegrasikan secara langsung sistem informasi logistic organisasi dengan penyuplai dan distribusinya.

CRM (Customer Relationship Management), aplikasi perangkat lunak yang menyediakan pelanggan dengan akses ke proses bisnis dari permintaan awal melalui layanan dan dukungan penjualan pasca penjualan.